SURABAYATODAY.ID, BANGKALAN – Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja di Bangkalan, Sabtu (16/10). Ada tiga lokasi yang didatangi, yakni Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Hikam di Kecamatan Burneh, Ponpes Nurul Amanah, Kecamatan Tanah Merah dan Desa Longek, Kecamatan Galis.
Di tiga lokasi ini, Risma meninjau pelaksanaan vaksinasi massal. Selain itu juga memberikan bantuan sosial bagi lansia, kelompok disabilitas dan anak yatim/piatu yang orang tuanya karena meninggal dunia karena Covid-19.
Mensos Risma menyampaikan bahwa dirinya mendapatkan tugas dari Presiden RI Joko Widodo untuk memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Bangkalan. Hal ini tidak lepas dari kondisi Bangkalan yang capain vaksinnya masih rendah.
“Pemerintah (pusat) ingin di sini (Bangkalan) capaian vaksinasinya meningkat sehingga masyarakat terlindungi dari Covid-19,” ujarnya.
Terkait dengan wilayah lain di Madura untuk program percepatan vaksinasi, Risma menyampaikan bahwa akan ada evaluasi terlebih dahulu. Dari hasil evaluasi tersebut nantinya akan ada tindaklanjutnya.
“Nanti kita akan evaluasi terkait percepatan di Bangkalan ini. Jika nantinya bagus maka kita akan melakukannya juga di daerah lain,” lanjut mantan wali kota Surabaya ini.
Dalam kunjungan kerjanya ini, Risma pun tanpa canggung menyapa masyarakat yang divaksin. Saat di Ponpes Mambaul Hikam, bahkan ia ikut membujuk seorang perempuan yang takut disuntik.
“Kenapa Bu? Nggak sakit kok,” kata Risma.
Ia lantas mengajak perempuan itu menyaksikan vaksinasi kepada para santri. “Ayo coba dilihat itu, nggak sakit kan? Cuman sebentar,” bujuk Risma.
Ia lantas mengatakan agar masyarakat yang lain juga tidak takut divaksin. Sebab, selain aman, vaksin juga bermanfaat mencegah diri dari Covid-19.
“Jangan takut. Saya temani ya Bu,” lanjut Risma.
Selain memantau jalannya vaksinasi massal, Risma juga memberikan bantuan sosial bagi masyarakat. Program bantuan beras premium tersebut diberikan untuk 18 ribu warga, yang dibagi di 18 kecamatan. Di masing-masing kecamatan mendapatkan 1.000 paket bantuan beras seberat 5 kg per keluarga.
Sementara itu untuk kelompok disabilitas, diberikan bantuan berupa tongkat yang dilengkapi dengan detektor kepada tuna netra. Dengan tongkat itu, ada alat sensornya. Sehingga jika digunakan penyandang tuna netra, otomatis tingkat akan mengeluarkan bunyi jika sensor mendeteksi adanya air atau benda lain di depan tuna netra tersebut.
“Kita ingin mereka yang tuna netra bisa aman jika dalam kondisi darurat,” jelas Risma.
Di sisi yang lain, terkait dengan penyaluran BLT, Risma juga melihat secara langsung ingin mengecek apakah apakah dana sudah tersalurkan sesuai sasaran. Makanya, Risma memandu para lansia untuk mengambil bantuan tersebut dengan menggunakan ATM.
“Boleh hanya dilihat saldonya, atau boleh diambil uangnya. Kita cek, apakah uangnya ada atau tidak,” kata dia.
Beberapa ibu-ibu pun mencoba mengecek saldo. Setelah diketahui jumlah uangnya, mereka pun mengambil uang itu. “Tolong digunakan untuk kebutuhan hidup ya,” tambahnya.
Sementara itu, Desa Longkek, Mensos Risma dielu-elukan warga. Mereka menyambut suka cita kehadiran Risma.
Di tempat ini Risma juga berdialog dengan warga, serta menyerahkan bantuan dan memberi contoh pengambilan uang. Ia mengatakan jika warga mengalami kesulitan, agar melapor ke kepala desa. Laporan itu nanti akan diteruskan ke bupati dan dilanjutkan ke Kementerian Sosial (Kemensos).
“Jika ada kesulitan dengan bantuan sosial, hubungi kepala desa ya. Nanti akan disampaikan ke saya lewat Pak Bupati,” kata Risma kembali.
Sementara pula, dalam kegiatan ini, Mensos Risma didampingi anggota DPR RI Komisi VIII Muhammad Ali Ridho dari Fraksi Partai Golkar, H. Hasani Bin Zuber dari Fraksi Partai Demokrat dan anggota Komite III DPD RI H. Ahmad Nawardi. Selain itu juga hadir Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron dan
Wakil Bupati Bangkalan Mohni dan jajaran Forkompimda Bangkalan. (ST01)