SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Setelah melakukan diskusi bulan Juli lalu secara daring, Kedutaan Besar (Kedubes) Denmark di Indonesia menindaklanjuti jalinan kerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kali ini, melalui kunjungan langsung ke ITS, Selasa (5/10) sore lalu. Kedubes Denmark akan menggandeng ITS untuk menggelar Green Maritime Conference.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menyambut langsung Duta Besar (Dubes) Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen yang didampingi oleh Head of Maritime and Defence Mathias Emil Bengtsson, Deputy Head of Mission Søren Bindesbøll serta jajaran delegasi Kedubes Denmark lainnya di gedung Rektorat ITS. Dalam sambutannya, rektor ITS yang akrab disapa Ashari ini menyebutkan bahwa ITS telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Denmark dalam berbagai bidang.
Di antaranya bidang maritim, telekomunikasi, dan pertukaran pelajar (student exchange). Kali ini, ITS akan terlibat dalam proyek Green Maritime, yang mencakup desain kapal, kapal hibrida/listrik, serta bahan bakar alternatif.
“Dengan fokusan ITS terhadap maritim dan elektrik, kami siap untuk bersinergi dengan pemerintah Denmark dalam proyek Green Maritime,” tegasnya.
Ketertarikan Dubes Denmark terhadap ITS sebagai universitas yang berfokus dalam penelitian maritim membuatnya menggandeng ITS untuk bersama-sama menggelar Green Maritime Conference. Konferensi yang mengusung Green Shipping ini direncanakan digelar di ITS pada akhir bulan November mendatang dan akan dibuka secara resmi oleh Menteri Luar Negeri Denmark.

Manajer Unit Klaster Inovasi Maritim ITS Ir Tri Achmadi PhD yang turut hadir dalam kunjungan tersebut mengatakan, proyek Green Maritime Conference tersebut nantinya akan menjadi kesempatan bagi ITS untuk mengembangkan teknologi maritim yang ramah lingkungan.
“Kolaborasi dengan Denmark ini turut menjadi upaya untuk memperkuat daya saing produk Indonesia di sektor maritime, sehingga dapat masuk ke pasar internasional,” imbuhnya.
Dalam rangka mengeksplor peluang kerja sama yang ada, beberapa jajaran direktorat terkait di ITS pun hadir untuk memaparkan berbagai macam riset yang sudah dikehendaki selama ini. Antara lain adalah mantan Kepala Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Prof Ir Raden Sjarief Widjaja PhD, pendiri NASDEC Ir Triwilaswandio Wuruk Pribadi, serta jajaran pimpinan ITS lainnya.
Tak luput pula, mengenai kemungkinan kerja sama dalam bidang akademik yang dapat dibina ITS dengan kampus yang ada di Denmark. Harapannya, ITS dan Denmark dapat berkolaborasi dalam bidang internship (magang) dan kolaborasi penelitian. “Ke depan, kerja sama ini bisa semakin luas dan erat, tidak hanya dalam bidang maritim saja,” harap Ashari. (ST05)