SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di Jatim terus mengalami penurunan. Hal ini baik pada BOR isolasi, ICU pada RS, maupun BOR di RS Lapangan.
Kali ini, BOR ICU dan isolasi di sejumlah RS Rujukan Covid-19 juga mengalami penurunan bahkan sudah mencapai 0 pasien. Sebagai informasi, jumlah total RS Rujukan Covid-19 di Jatim mencapai 164 RS.
Berdasarkan data RS Online di Kemenkes per 30 September 2021, ICU Covid-19 pada 110 RS Rujukan sudah berada pada angka 0 (nol) pasien. Artinya, sebanyak 67 persen RS Rujukan di Jatim memiliki nol pasien.
Sementara untuk Isolasi Covid-19 yang sudah mencapai 0 pasien terdapat pada 52 RS Rujukan di Jatim. Termasuk di dalamnya RS Darurat Lapangan Indrapura Surabaya. Artinya ada sebanyak 31 persen RS Rujukan yang nol pasien.
Sebelumnya, BOR Isolasi pada periode 15 Juli – 27 September 2021 menurun dari 81 persen menjadi 6 persen atau terjadi penurunan sebesar 75 persen. BOR ICU menurun dari 78 persen menjadi 11 persen atau turunnya sebanyak 67 persen. Sementara BOR RS Lapangan juga mengalami penurunan dari 74 persen menjadi 5 persen atau turun 69 persen.
“Alhamdulillah, dari data yang dilansir dari RS online per 30 September 2021, 67 persen RS Rujukan ICUnya nol pasien, 31 persen RS Rujukan ruang isolasi Covid-19 juga nol pasien, termasuk di dalamnya RS Lapangan Indrapura,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Ini patut kita syukuri. Mohon tetap jaga protokol kesehatan dan percepat vaksinasi,” tambahnya.
Khofifah menjelaskan, terjadinya penurunan atau pelandaian BOR yang signifikan ini menjadi kabar baik. Apalagi di Jatim penurunan tak hanya BOR Isolasi, tetapi juga ICU dan RS Lapangan. Sebagaimana diketahui sesuai standar dari WHO (organisasi kesehatan dunia) itu BOR minimal 60 persen.
“Meski BOR kita berada di bawah standar yang ditetapkan WHO, namun saya mohon tetap waspada dan diikuti dengan disiplin protokol kesehatan (prokes) serta percepatan vaksinasi,” pintanya.
Meski demikian, Khofifah tidak pernah berhenti mengingatkan sekaligus mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes). Ini penting, karena kedisiplinan menjalankan prokes menjadi salah satu kunci untuk melindungi diri kita dan orang di sekeliling kita dari penularan Covid-19.
“Terima kasih atas semua kerja keras, kekompakan dan doa terbaik untuk kita semua. Kita terus berikhtiar dan berdoa agar kondisi Covid-19 di Jatim makin terkendali, dan makin melandai,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim. (ST02)