SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Setelah dilantik sejak Februari 2021 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pertama kali melakukan mutasi Aparatur Sipil Pegawai (ASN). Ada 129 pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang dirolling.
Mutasi dan rotasi dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan di beberapa Perangkat Daerah (PD), mulai dinas, kecamatan dan kelurahan.
Pelantikan 129 pejabat tersebut, berlangsung di Graha Sawunggaling, Gedung Pemkot Surabaya Lantai 6, Jumat (1/10). Rinciannya, ada empat kepala dinas/kepala bagian, lima camat lima, dan 30 lurah. Selain itu ada 76 Kasi kecamatan/Kasubag kecamatan/Kasi kelurahan dan Sekretaris Kecamatan/badan/dinas/Kabid sebanyak 14 orang.
Eri Cahyadi menyampaikan, bahwa kelurahan dan kecamatan adalah garda terdepan pelayanan masyarakat. Karena itu, ia meminta kepada para pejabat yang baru saja dilantik agar bekerja semaksimal mungkin.
“Karena itu saya ingin betul tolong tunjukkan bahwa Pemerintah Kota Surabaya bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakatnya,” katanya.
Ia mengingatkan kepada seluruh pejabat pemkot, utamanya yang baru saja dilantik agar mengubah mindset bahwa kantor kelurahan dan kecamatan bukanlah tempat orang buangan. Baginya, kelurahan atau kecamatan adalah tempat yang terbaik dan merupakan ujung tombak Pemkot Surabaya.
“Ketika Panjenengan (Anda) hari ini diberikan amanah untuk yang terbaik kepada masyarakat, maka jangan pernah sia-siakan amanah ini. Karena pelayanan kita itu adalah kewajiban dan tugas kita sebagai aparat dan pejabat negara,” tegasnya.
Meski demikian, Eri juga menegaskan, bahwa ketika saat ini dilantik menjadi pejabat struktural, bukan berarti akan selamanya mengemban amanah itu. Sebab, ia akan melakukan evaluasi terhadap kinerja para pejabat tersebut apakah sesuai dengan output atau target yang ditetapkan.
“Saya akan melakukan evaluasi setiap setahun sekali. Evaluasi ini adalah kinerja Panjenengan terkait dengan output apakah sesuai atau tidak,” urainya.
“Ketika output Panjenengan tidak sesuai, maka bisa berhenti menjadi fungsional untuk dilatih kembali diklat kekurangannya apa, atau bahkan bisa jadi staf,” terus dia. (ST01)