SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemprov Jawa Timur terus berupaya meningkatkan kerja pelayanan di berbagai lini, termasuk di tingkat kecamatan. Kantor kecamatan merupakan garda pertama pemerintahan yang dekat masyarakat.
Untuk memperkuat peran kecamatan ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa me-launching program “Kecamatan CETTAR”. Hal ini sebagai upaya untuk melibatkan pemerintah daerah dengan cakupan terkecil untuk mendukung percepatan layanan, menumbuhkan inovasi serta upaya pemulihan ekonomi dan sosial.
Launching tersebut masuk dalam rangkaian acara Forum Inspirasi Jawa Timur yang mengusung tema “Kecamatan CETTAR untuk Jatim Bangkit,” di Hotel Harris, Surabaya, Kamis (23/9) lalu.
Khofifah menekankan pentingnya penguatan institusional maupun capacity building yang ada di tingkat kecamatan. Hal tersebut perlu dilakukan agar kapasitas kompetensi camat dan aparaturnya semakin meningkat dan lebih kuat powernya dalam melakukan perbaikan layanan dasar, sosial dan ekonomi.
“Kecamatan ini merupakan lini awal yang paling dekat dengan masyarakat yang dijadikan pusat kordinasi berbagai program pendampingan dari berbagai kementerian, seperti pendamping PKH, Pendamping Desa, Pendamping Pertanian, Mantri Statistik dan sebagainya,” ungkapnya.
Dikatakannnya, dengan menjadi pusat koordinasi itu maka harus dikuatkan institutional maupun capacity building-nya. “Karena jika kecamatan ini kuat, maka akan dapat mendukung suksesnya berbagai program sampai ke tingkat pusat,” lanjutnya.
Selain itu, mantan Menteri Sosial RI itu menerangkan penguatan institutional dan capacity building ini sangat penting. Mengingat sebagian besar pekerjaan dan urusan layanan dasar yang berhubungan langsung dengan warga dikerjakan oleh beberapa institusi berbasis kecamatan.
“Banyaknya tugas yang dikoordinasikan di tingkat kecamatan, seperti data terpadu kesejahteraan sosial dan koordinasi antar desa/kelurahan ini benar-benar luar biasa. Maka kita harus mendukung dan mempersiapkan sumber daya manusia di level kecamatan dalam berbagai aspek,” terang gubernur perempuan pertama Jatim itu.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi kepada organisasi perangkat daerah (OPD) di tingkat kecamatan atas kerja keras yang mereka lakukan. Sebab, berbagai capaian Jatim, termasuk penurunan menjadi level 1 PPKM di Jawa-Bali, tidak lepas dari kerja keras mereka.
“Mereka ini jarang disorot pemberitaan. Namun jika satu daerah punya masalah, seperti ada kenaikan kasus menjadi zona merah Covid-19, yang jadi tumpuan dan harus kerja keras adalah para camat dan forkopimcam. Karena basis puskesmas di kecamatan,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri yang diwakili direktur Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan mengapresiasi Pemprov Jatim melaunching Kecamatan CETTAR. Dikatakan, Kecamatan CETTAR ini merupakan pendekatan terhadap dua masalah yang sedang kita hadapi di tengah pandemi Covid-19.
Pertama adalah pemutusan mata rantai Covid-19. Kedua, bagaimana caranya agar masyarakat ini bangkit dari segi ekonomi setelah krisis pandemi Covid-19.
“Selama ini, kecamatan telah dengan hebat menyelesaikan masalah ini. Program ini diharapkan dapat menguatkan dan memberi support dari segi kapasitas dan kompetensi,” ujarya. (ST02)