SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menggerakan ekonomi rakyat untuk kembali tumbuh dan bergerak untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satunya yaitu dengan menggerakkan sektor koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Koperasi dan UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian di Jatim. Kontribusi terhadap PDRB Jatim pada Triwulan II tahun 2021 mencapai 57,25 persen. Sehingga kebangkitan perekonomian Jatim setelah makin melandainya penyebaran covid-19 kita mulai dari koperasi dan UMKM.
Guna memperkuat kebangkitan perekonomian tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka 8th Koperasi dan UKM (K-UKM) Expo Hybrid 2021 bertajuk Bela & Beli Produk Lokal di Atrium Grand City Mall Surabaya. Pameran ini merupakan agenda tahunan yang sudah terselenggara ke-8 kali.
Khofifah mengatakan kebangkitan perekonomian di Jatim berasal dari sektor koperasi dan UMKM. Karena itu, K-UKM Expo Hybrid 2021 ini bisa diharapkan menjadi pembangkit semangat koperasi dan UMKM di Jatim.
“Kita mulai melakukan expo K-UKM itupun secara hybrid. Ada yang expo secara langsung di sini, ada yang mengikuti secara virtual. Artinya kita melakukan dengan penuh kehati-hatian dan menjaga protokol kesehatan yang ketat,” kata Khofifah.
Lebih lanjut disampaikan kebersamaan Pemprov Jatim dengan instansi vertikal seperti Perwakilan BI Jatim, OJK Kanreg IV dapat menjadi penguat dari kebangkitan dan semangat Koperasi dan UMKM di Jatim.
“Betapa pentingnya backbone ekonomi Jawa Timur ini perlu mendapatkan penguatan di saat kondisi Covid-19 sudah makin terkendali. Apalagi kontribusi UMKM terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Jatim mencapai 57,25 persen,” ujar orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga memaparkan, pertumbuhan ekonomi di Jatim pada semester I Tahun 2021 mencapai 7,05 persen. Ke depan harapannya perekonomian di Jatim semakin bergerak meningkat dan bisa terdongkrak di triwulan IV Tahun 2021.
“Pergerakan kita di sektor ekonomi, maupun transportasi publik ini mulai bergerak di bulan September. Dari angka pertumbuhan ekonomi tersebut, tentu diharapkan bisa terdongkrak di triwulan IV. Pasalnya, pada triwulan III terdapat PPKM darurat pada bulan Juli dan PPKM berlevel pada bulan Agustus,” jelas mantan Mensos RI ini.
Namun ia mengingatkan kepada semua pihak untuk menjaga hulu penanganan Covid-19 ketika suasana sudah melandai seperti saat ini. Hulu penanganan Covid-19 yang dimaksud seperti tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi. (ST02)