SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Belakangan ini, ada yang berbeda dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Ia beberapa kali berkeliling Surabaya dengan mengendarai vespa.
Seperti yang dilakukannya, Senin (13/9) kemarin. Bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya Rini Indriyani, orang nomor satu di pemerintahan Kota Pahlawan ini naik vespa untuk menuju acara di Kecamatan Krembangan.
Di sepanjang jalan naik motor itu, ia kerap berhenti dan mendengarkan keluhan dan aspirasi warganya. Jika ada warga yang membutuhkan langkah cepat dari Pemkot Surabaya, dia langsung membantu. Jajaran Pemkot Surabaya diminta gerak cepat dalam membantu.
Bagi Wali Kota Eri, cara ini dinilainya efektif menyerap aspirasi masyarakat. Sehingga kebijakan yang diambil pun juga bisa lebih cepat.
“Dengan cara seperti ini, saya berharap aspirasi masyarakat yang belum tertampung bisa segera dimengerti, sehingga langkah dan kebijakan yang harus kita ambil juga bisa lebih cepat,” katanya.
Eri juga mengakui bahwa dirinya tidak suka bekerja di belakang meja. Kata dia, kalau bekerja di belakang meja, tidak bisa mengerti tentang kebutuhan warganya yang sebenarnya.
“Jadi, saya senangnya turun ke bawah. Terus kenapa naik motor? Karena lebih cepat. Kalau naik mobil saya mungkin hanya dapat 2 tempat, tapi kalau pakai motor bisa dapat banyak tempat, ternyata naik motor enak. Eling (ingat) zaman masa SMA,” ujarnya.
Dengan model seperti ini, ia berharap aspirasi masyarakat yang belum terserap bisa dimengerti. Bahkan, ia juga berharap model-model pendekatan seperti ini juga dilakukan oleh jajaran Pemkot Surabaya.
Ia mencontohkan, apabila wali kotanya bisa ngantor di kelurahan, maka seharusnya camat bisa ngantor di balai RW. Begitu juga lurahnya bisa ngantor di balai RT.
“Dari situlah ditarik aspirasi masyarakat, apa yang belum terpenuhi langsung dicarikan solusi untuk memenuhinya,” tegasnya.
Meski begitu, Wali Kota Eri juga tidak mengharuskan para camat dan lurah itu untuk keliling menggunakan sepeda motor seperti dirinya. Bagi dia, menggunakan kendaraan apapun yang penting turun ke masyarakat.
“Terserah pakai motor atau mobil, yang paling penting adalah menyerap aspirasi masyarakat,” tegasnya. (ST01)