SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memimpin apel pemberian penghargaan Satyalancana Karya Satya 2021 bagi ASN Pemkot Surabaya di halaman Balai Kota Surabaya, Selasa (7/9). Pemberian penghargaan itu diberikan kepada 30 ASN Pemkot Surabaya, masing-masing 10 ASN yang telah mengabdi selama 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun.
Eri menyampaikan bahwa penghargaan Satyalancana Karya Satya ini merupakan tanda kehormatan serta wujud penghargaan negara terhadap pengabdian dan loyalitas seorang ASN kepada negara. Penerima tanda kehormatan ini dinilai sudah mengabdi secara terus menerus dan berjibaku serta melakukan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
“Penghargaan ini bukan penghargaan yang biasa. Penghargaan ini diberikan oleh negara karena pengabdian seorang ASN, karena loyalitasnya sebagai ASN,” katanya.
Karena itu, ia berharap penghargaan yang sekarang sudah menempel di dada para ASN itu, selalu menjadi pengingat bahwa mereka adalah pelayan bagi masyarakat. Bahwa mereka bukan seorang pejabat yang hanya bisa mengambil kebijakan dan merasa paling benar dan merasa paling sempurna.
“Makanya saya berharap penghargaan ini selalu mengingatkan kita untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Karena tujuan kita, sumpah kita (ASN) adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” tambahnya.
Di samping itu, Eri juga meminta kepada para penerima penghargaan itu dan seluruh ASN Pemkot Surabaya untuk selalu turun ke masyarakat, menjadi orang yang humanis, komunikatif dan solutif kepada masyarakat. Apalagi, saat ini masih masa susah akibat pandemi Covid-19, sehingga tugas Pemkot Surabaya adalah memberikan ketenangan dan kenyamanan kepada warganya.
“Saya yakin Panjenengan (Anda) yang menerima penghargaan ini adalah orang-orang pilihan, sehingga saya berharap semoga dengan penghargaan ini, hati kita, empati kita, gotong royong kita, dan bahu membahu kita terus kita tingkatkan dalam jiwa kita,” tegasnya.
Eri juga memberikan pesan bermakna. Menurutnya, ASN jangan menundukkan kepala kepada wali kota atau atasan. Sebaliknya, tundukkan kepala hanya kepada Allah.
“Jangan pernah tundukkan kepala kepada pejabat, jangan pernah tundukkan kepala kepada wali kota. Kepala panjenengan hanya bisa tunduk di atas sajadah untuk menghadap Tuhan,” katanya kembali.
Karena itu, mantan kepala Bappeko ini juga meminta ASN jangan pernah merasa kecil di hadapan para pejabat. Alasannya, pejabat itu hanyalah sebuah amanah dan tidak bisa dibawa mati.
“Jabatan akan menjadi amal jariyah jika memberikan pelayanan yang terbaik untuk warga,” kata dia. (ST01)