SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Surabaya sudah masuk zona kuning. Sekarang Kota Pahlawan juga sudah turun ke PPKM level 2.
Per hari ini, Senin (6/9), sejumlah sekolah bakal menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Sesuai kewenangannya di Pemkot Surabaya, PTM ini akan dilaksanakan untuk jenjang SD dan SMP. Sedangkan untuk SMA, SMK dan MA merupakan kewenangan Pemprov Jatim dan PTM-nya sudah dimulai sejak 30 Agustus 2021 lalu.
Khusus SMP di Surabaya, belum semua sekolah akan menerapkan PTM. Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) akan melangsungkan PTM ini secara terbatas. Bahkan dari kuota 50 persen yang diizinkan, Pemkot Surabaya hanya akan mengisinya 25 persen.
Lalu, SMP mana saja yang akan menyelenggarakan PTM? Akun Instagram @Banggasurabaya milik Pemkot Surabaya memposting ada 15 SMP baik negeri maupun swasta yang akan melangsungkan PTM itu.
15 SMP itu 11 SMP negeri. Yakni SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 10, SMPN 12, SMPN 15, SMPN 19, SMPN 26, SMPN 28, SMPN 46, SMPN 62.
Sedangkan lainnya adalah 4 SMP swasta. Yaitu SMP YBPK 1, SMP 17 Agustus, SMP GIKI 2 dan SMP Santa Maria Surabaya.
“PTM akan dimulai secara bertahap besok tanggal 6 September 2021,” begitu tulis akun Instagram @Banggasurabaya.
Dituliskan pula, alasan mengenai PTM belum bisa dilaksanakan serentak di seluruh sekolah. Dalam postingan itu menjelaskan Pemkot Surabaya mempunyai tanggung jawab memastikan PTM aman bagi semua.
“Semua ada SOP-nya dan dilakukan bertahap dengan mempertimbangkan sejumlah aspek,” tulisnya.
Di sisi lain, dalam postingan sebelumnya disebutkan beberapa syarat yang harus dipenuhi agar sekolah bisa menyelenggarakan PTM. Disebutkan ada tiga syarat, masing-masing untuk guru pengajar, siswa dan sekolah.
Untuk guru, harus sudah mendapatkan dua dosis vaksin. Sedangkan untuk siswa harus mengantongi persetujuan dari wali murid atau orang tuanya.
Sementara itu syarat untuk sekolah ada empat. Yakni menyapaikan kesiapan sekolah (sarana, prasarana, administrasi) ke Dispendik Surabaya, lolos asesmen dari tim Satgas Covid-19 Surabaya, sudah melaksanakan simulasi PTM, serta menerima rekomendasi dari Dispendik Surabaya.
Dalam kaitannya dengan PTM ini, di sekolah sudah memiliki Tim Siswa Satgas Covid-19. Tim ini telah dikukuhkan Wali Kota Eri Cahyadi, Jumat (3/9) lalu.
Dalam pengukuhan itu, Kepala Dispendik Surabaya, Supomo
menyampaikan, bahwa Tim Siswa Satgas Covid-19 ini dibentuk dalam rangka persiapan pelaksanaan PTM.
“Tim Satgas siswa ini merupakan siswa-siswa kader UKS pilihan yang telah mendapatkan pelatihan dari para pakar agar mereka memiliki pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19,” katanya.
Menurutnya, telah terbentuk 457 Tim Siswa Satgas Covid dari berbagai SD dan SMP negeri swasta se-Kota Surabaya. Dari 457 tim itu jumlah siswa yang tergabung di dalamnya mencapai 5.425 anak.
Supomo menyebut, mereka akan bertugas untuk berperan aktif membantu guru Satgas Covid-19 Sekolah melakukan pengawasan dan menjaga kedisiplinan teman-temannya dalam menerapkan protokol kesehatan di sekolah. “Selain itu, tim ini nanti diharapkan mampu menjadi penggerak dan panutan dalam melaksanakan prilaku hidup bersih dan sehat bagi teman-temannya,” ujarnya. (ST01)