SURABAYATODAY.ID, SIDOARJO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau “Vaksinasi Terima Kasih” dengan target 10 ribu dosis vaksin yang dilaksanakan di Gelanggang Olahraga (GOR) Sidoarjo, Rabu (1/9). Vaksinasi dengan target masyarakat umum Sidoarjo yang berusia di atas 18 tahun itu bakal digelar selama 3 hari, tanggal 1-3 September 2021 menggunakan vaksin jenis Astrazeneca.
Untuk hari pertama, vaksin disiapkan 4.000 dosis. Selanjutnya hari kedua dan ketiga masing-masing 3.000 vaksin.
Khofifah menyebut bahwa kegiatan ini merupakan percepatan vaksinasi di Jatim. Sekaligus, sebagai bentuk strong partnership, sinergi dan kolaborasi dalam rangka memaksimalkan perlindungan dan kesehatan bersama.
“Terima kasih atas terselenggaranya vaksinasi dengan dosis yang cukup besar hari ini. Apalagi pendekatan kita adalah pentahelix approach. Salah satunya bahwa media bukan hanya penyampai pesan kebaikan supaya menerapkan protokol kesehatan, bukan hanya mengajak untuk vaksinasi, tetapi juga ambil bagian sebagai pelaku penyelenggara vaksinasi,” ungkapnya.
Khofifah menjelaskan, bahwa semua pihak terus berupaya untuk memaksimalkan ikhtiar untuk penanganan Covid-19 melalui penegakan protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi. Ia pun menyatakan berdasarkan data Satgas nasional Covid-19 dan Bersatu Lawan Covid19 (BLC) per tanggal 31 Agustus, Jatim telah terlepas dari zona merah.
“Per tanggal 31 Agustus menurut data Satgas Covid-19, Kabupaten Sidoarjo sudah masuk zona kuning. Kita optimistis kalau ini diteruskan dengan menjaga disiplin protokol kesehatan yang ketat dan vaksinasi secara masif mudah-mudahan bisa segera menjadi zona hijau,” terangnya.
Ditambahkan, posisi zonasi sebuah daerah akan berpengaruh pada aktifitas di sebuah daerah. Begitupun juga dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah tersebut. Seperti dimulainya pembelajaran tatap muka terbatas bertahap, atau mulai dibukanya kembali fasilitas-fasilitas umum secara selektif bertahap dan sebagainya.
“PTM melalui hybrid learning misalnya, menjadi bagian penting untuk bisa menyeiringkan kualitas sumber daya manusia dari anak-anak kita yang memang membutuhkan proses pembelajaran dalam kualitas yang baik,” sebutnya.
Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, dalam aglomerasi Surabaya yang di dalamnya termasuk Sidoarjo saat ini berada di PPKM level 3. Harapannya, dengan dengan percepatan vaksinasi seperti yang dilaksanakan hari ini diikuti masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan, maka pada update leveling per 6 September 2021 mendatang, Sidoarjo diharapkan bisa turun di level 2.
“Ini pasti tidak mudah karena membutuhkan siapa saja yang ada di Sidoarjo harus sama-sama punya komitmen menjaga protokol kesehatan, serta punya komitmen mengajak tetangga saudara dan koleganya ikut vaksinasi,” pintanya.
Namun demikian, Gubernur Khofifah berpesan posisi zonasi yang ada saat ini tidak membuat masyarakat merasakan euforia. Tetapi justru menjadikan semua pihak semakin serius dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. (ST02)