SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya memberikan intervensi kepada Moch Aryadava Putra Qidzam. Anak usia 7 tahun ini mengalami cerebral palsy atau sakit pada saraf otak.
Salah satu intervensinya adalah menyerahkan sejumlah bantuan. Di antaranya, kursi roda khusus.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan ketika awal dilakukan outreach atau deteksi dini, kebutuhan yang paling urgent untuk Arya adalah kursi roda cerebral palsy.
“Kita cek keluarga sudah tercatat MBR dan mendapatkan sejumlah bantuan sosial,” ujarnya.
Anna menyatakan, bahwa saat di awal melakukan outreach, pihaknya berencana memberikan kursi roda kepada Arya. Namun, karena kursi roda yang dibutuhkan Arya harus memiliki spesifikasi khusus, maka kebutuhan itu kemudian disampaikannya kepada Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Prof Dr Soeharso, Surakarta.
“Kursi roda ini memang didesain khusus oleh orang-orang disabilitas yang sama kondisinya, sehingga kami komunikasikan ke Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Prof Dr Soeharso, Surakarta,” terang dia.
Dia berharap, warga dapat memberikan informasi kepada pemkot ketika melihat adanya tetangga yang mengalami kondisi seperti Arya.
“Siapapun yang memberikan informasi itu kita akan melakukan outreach dan kemudian kita akan coba cek apa kebutuhannya,” kata Anna.
Termasuk pula intervensi yang dilakukan pemkot kepada putra dari pasangan keluarga Asmoi dan Siti Maesaroh. Ia memastikan intervensi yang dilakukan pemkot tak berhenti. Bahkan, terkait perawatan medis, pemkot melalui puskesmas akan terus melakukan pendampingan dan pemantauan kondisi kesehatan Arya.
“Pemkot melalui Dinas Kesehatan atau Puskesmas juga siap melakukan antar jemput Arya ketika membutuhkan ambulance untuk ke rumah sakit,” terangnya. (ST01)