SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengatakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang dimulai pada tanggal 30 Agustus 2021 masih belum 100 persen. Kapasitasnya hanya 50 persen dari total siswa dalam kondisi normal.
Karena itu, PTM juga masih berlangsung secara blended learning. Artinya masih ada siswa yang juga belajar secara daring dari rumah.
“Semua sekolah masih melaksanakan blended learning. Jadi pembelajaran tatap muka, sekaligus melakukan pembelajaran jarak jauh,” jelas Wahid.
Untuk menunjang blended learning, lanjutnya, Dinas Pendidikan Jatim memiliki inovasi baru yaitu aplikasi Jatim Cerdas Ruang Belajar. Dengan aplikasi ini, siswa yang belajar dari rumah bisa mengikuti pembelajaran secara interaktif terhadap pembelajaran yang ada di dalam kelas.
“Bisa komunikasi dengan gurunya, juga bisa berdiskusi dengan teman-temannya yang ikut pembelajaran di dalam kelas,” tambahnya.
Sebagai informasi, salah satu syarat yang tercantum dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 35 Tahun 2021 adalah kapasitas maksimal 50 persen dari normal. Selain itu tempat duduk siswa minimal 1,5 meter.
Kemudian setiap siswa mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas paling banyak 2 kali dalam 1 minggu. Setelah itu paling lama 4 jam pelajaran per hari dengan 30 menit setiap jam pelajaran.
Artinya dalam sehari PTM dilakukan selama 2 jam. Selain itu juga wajib disertai surat izin dari orang tua.
Sebagai informasi, pelaksanaan vaksinasi di SMP-SMK Islam Krembung tersebut terlaksana atas sinergi Pemprov Jatim, Pemkab Sidoarjo dan Ikatan Alumni Universitas Airlangga Surabaya (IKA-Unair).
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga berksempatan membagikan sembako kepada warga setempat dan perlengkapan protokol kesehatan kepada Lembaga Pendidikan Maarif NU Krembung Sidoarjo.
Turut menghadiri kegiatan tersebut, antara lain Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya, Direktur RSU Haji Surabaya, dan Forkopimda Kabupaten Sidoarjo. (ST02)