SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Beberapa waktu lalu, pelajar Surabaya memberikan bantuan ke Pemkot Surabaya. Bantuan untuk penanganan Covid-19 yang dinamakan program ‘Gotong Royong Sekolah Peduli Suroboyo’ itu diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Awal penggalangan donasi ini bermula untuk membantu teman-teman sesama pelajar yang mengalami kesulitan. Dalam waktu kurang dari dua minggu, para pelajar SD/SMP se-Surabaya berhasil mengumpulkan bantuan berupa uang tunai dan paket sembako.
Koordinator penggalangan bantuan pelajar SD-SMP se-Surabaya Aloysiana Gita menceritakan, aksi ini bermula ketika mereka melihat banyak dari teman sesama pelajar yang mengalami kesulitan. Sebab, di masa pandemi ini banyak orang tua dari pelajar yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Selain itu, beberapa orang tua pelajar bahkan sampai meninggal dunia karena menderita Covid-19. “Awalnya kami melihat banyak orang tua teman kami yang di-PHK dan tepapar Covid-19. Kami lihat kondisi ekonomi keluarganya menurun,” ujar Gita.
Gita yang juga merupakan Ketua Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes) mengungkapkan, mereka pun terketuk hatinya untuk meringankan beban teman-teman sesama pelajar. Caranya dengan menggelar aksi penggalangan donasi yang melibatkan seluruh pelajar SD-SMP negeri maupun swasta.
“Jadi, kami benar-benar ingin membantu meringankan beban ekonomi teman-teman kami,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, para pelajar menyerahkan bantuan melalui sekolah masing-masing. Di sekolahan, sudah tersedia keranjang yang ditata rapi lengkap disertai petunjuk tulisan, agar mereka dapat langsung memasukkan bantuannya sesuai dengan kriteria jenis sembako.
“Masing-masing sekolah sudah menyediakan drop box. Semisal, mereka memberikan beras, tinggal diletakkan di drop box yang bertuliskan beras. Begitu juga kalau mereka memberikan gula, bisa ditaruh di drop box yang bertuliskan gula,” jelasnya.
Ia menegaskan, penggalangan bantuan ini bersifat sukarela. Tidak ada paksaan kepada para pelajar untuk memberikan bantuan. Meski begitu, antusiasme para pelajar untuk bergotong royong dalam aksi ini sangatlah tinggi.
“Kami tidak memaksa. Jumlahnya pun tidak ditentukan, mereka bebas mau menyumbang berapa pun. Kalau adanya hanya Rp 500, Rp 1000, atau Rp 2000 itu juga tidak apa-apa,” tegasnya.
Namun, ia mengatakan penggalangan ini sangat mengagetkan. Sebab, donasi dalam bentuk uang nilainya Rp 1 miliar. Gita mengaku tidak menyangka jika dana yang berhasil dikumpulkan ternyata lebih dari Rp 1 miliar. Apalagi, bantuan itu bersifat sukarela.
“Terkejut, jadi ramai di sosial media juga. Mereka menyisihkan tabungannya, ada juga wali murid yang ikut berpartisipasi menyumbang untuk program ini,” akunya.
Sementara itu, salah satu siswi kelas 6 SD bernama Natalia Wahyu Putri juga mengaku, senang bisa menjadi bagian dalam membantu Kota Surabaya. Ia meceritakan, orang tuanya pernah terpapar covid pada tahun 2020 lalu.
Karena itu, ia secara sadar ingin membantu teman-temannya yang sedang mengalami kesulitan. “Ini karena kemauan sendiri, tidak ada paksaan. Saya punya keinginan untuk membantu sesama teman yang orang tuanya terdampak Covid-19,” ujarnya.
Sebelumnya, para pelajar itu telah menyerahkan bantuan berupa uang tunai lebih dari Rp 1 Miliar dan bantuan berupa kebutuhan pokok, seperti 134.5 ton beras, 35.628 liter minyak goreng, 42,7 ton gula, dan 11.401 dus mi instan yang diterima oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di halaman Balai Kota, Jumat (13/8/) lalu. (ST01)