SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pandemi Covid-19 ternyata mendorong mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melahirkan berbagai inovasi. Kali ini, inovasi datang dari lima mahasiswa ITS yang menggagas alat sterilisasi buah guna menjaga kesegaran buah serta mengurangi risiko penyebaran Covid-19.
Mahasiswa ini adalah Ariq Ahnafalan Syakban dari Departemen Teknik Lingkungan (ketua tim), Andika Surya Hadiwinata, Idha Nurmalita Sari, Rajendra Lokeswara, dan Jamaluddin Hakim dari Departemen Teknik Instrumentasi yang tergabung dalam tim IMM AWAN. Mereka menginovasikan pemanfaatan sinar ultraviolet (UV) dan ozonisasi pada alat sterilisasi buah bernama FUZER (Fruit Sterilizer) untuk menjaga kesegaran buah serta mengurangi risiko tertularnya Covid-19.
Idha Nurmalita Sari, mengatakan inovasi tersebut muncul karena keresahan timnya terhadap penularan Covid-19 yang meluas. Salah satu cara mengurangi tertularnya Covid-19 adalah dengan mengonsumsi buah-buahan agar imun tubuh tetap terjaga.
“Namun, bisa saja dalam buah tersebut telah terkontaminasi oleh virus sehingga FUZER hadir untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” ungkapnya.
Mahasiswi asal Purwokerto ini memaparkan, FUZER tersebut tersusun dari beberapa komponen. Di antaranya adalah sinar UV, generator ozon, pendingin peltier, kipas CPU, arduino uno R3, dan sensor suhu.
Sedangkan cara kerja dari FUZER yaitu cukup dengan menyalakan alat tersebut selama 30-45 detik. “Pada rentang waktu tersebut, generator ozon, sinar UV, dan pendingin peltier akan bekerja untuk mensterilkan buah,” terangnya.
Idha meyakini FUZER yang dirancang ini lebih berkompeten dari produk lain karena virus maupun bakteri jahat yang mampu dihilangkan dengan FUZER dengan cepat. Ia melanjutkan, penggunaan generator ozon, pendingin peltier, dan lampu UV tersebut mampu menimbulkan perubahan suhu yang cukup pesat.
“Sehingga mampu menyebabkan bakteri yang ada dalam buah lebih cepat mati dibandingkan dengan hanya menggunakan sistem pemanas biasa,” imbuhnya.
Idha mengakui jika dalam pengerjaan FUZER tersebut, tim IMM AWAN sempat mengalami kendala dalam pembuatan prototipe. Hal tersebut diakibatkan pandemi yang membatasi ruang gerak tim, sehingga membuat tim kesulitan dalam pencarian komponen yang dibutuhkan.
“Namun, dengan adanya koordinasi yang cukup baik, prototipe FUZER dapat terselesaikan tepat waktu,” tambahnya.
Di sisi lain, kerja keras tim IMM AWAN tersebut telah berhasil membuahkan prestasi yang membanggakan dalam ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021, beberapa waktu lalu. Inovasi yang bertajuk Fruit Sterilizer (FUZER): Fruit Sterilizer Using Ozoneization Method and the Use of UV Light to Improve the Freshness of the Fruit and Reduce the Risk of Spreading Covid-19 tersebut dengan sukses mengantarkan tim meraih medali perunggu. (ST05)