SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jatim, jajaran eksportir dan pelaku usaha terkait menghadiri langsung pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian yang diselenggarakan Kementerian Pertanian. Pelepasan Ekspor Merdeka Pertanian ini dilakukan secara serentak se-Indonesia dari 17 pintu merdeka ekspor baik melalui pelabuhan laut maupun bandar udara di 15 provinsi dan kabupaten/kota.
Di antaranya untuk provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur. Selain itu ada pula Riau, Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Utara. Selanjutnya Kota Batam, dan Kab. Batu Bara.
Acara dilepas secara virtual oleh Presiden Joko Widodo dari Istana Bogor, Sabtu (14/8). Sedangkan dari Jatim pelepasan ekspor komoditas pertanian dilakukan di Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Ekspor yang dilepas ini sebesar 627,4 juta ton senilai Rp 7,29 triliun dari beberapa komoditas. Dengan rincian komoditas perkebunan 564,6 juta ton senilai Rp 6,1 triliun, tanaman pangan 4,3 juta ton senilai Rp 139,4 miliar, hortikultura 7,2 juta ton senilai Rp 235,2 miliar, peternakan 4,0 juta ton senilai Rp 293,7 miliar, dan beberapa komoditas lainnya senilai Rp 510,8 miliar.
Negara tujuan utama ekspor antara lain China, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Uni Emirat Arab, Pakistan, dan beberapa negara lainnya.
Dalam sambutannya secara virtual, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara khusus memberikan penghargaan dan apresiasi. Hal ini diberikan kepada para petani, peternak, pekebun, pelaku usaha agribisnis, dan pemangku kepentingan pertanian yang selama masa pandemi telah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan berhasil meningkatkan ekspor produk-produk pertanian.
“Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi. Ekspor pertanian di tahun 2020 mencapai Rp 451,8 triliun naik 15,79 persen dibandingkan tahun 2019 yang angkanya Rp 390,16 triliun,” ungkap Presiden Jokowi.
“Dan, pada Semester I-2021 dari Januari sampai dengan Juli 2021, ekspor mencapai Rp 282,86 triliun naik 14,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yaitu sebesar Rp 202,05 triliun,” lanjut Jokowi.
Presiden menambahkan, peningkatan ekspor komoditas pertanian berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani. “Saya mendapat angka nilai tukar petani terus membaik. Pada Juni 2020 nilai tukar petani berada di angka 99,60, secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25. Dan, pada Juni 2021 mencapai 103,59,” terangnya.
“Ini menurut saya sebuah kabar yang baik bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif pada masa pandemi,” tambahnya. (ST02)