SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pada 23 Juli 2021 lalu, ITS meluncurkan PlasmaHub, sebuah platform digital untuk memenuhi permintaan donor Plasma Konvalesen (PK) di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Ketua Komunitas Ikatan Alumni Penyintas Covid-19 Jawa Timur Edy Sukotjo memberikan pandangannya ke depan tentang PlasmaHub ini.
Ia mengatakan, segenap tim PlasmaHub akan mencoba mengayomi para penyintas Covid-19, bukan hanya untuk donor PK, tetapi juga untuk donor darah.
“Sehingga ke depan jika PK penyintas Covid-19 sudah tidak cocok lagi untuk didonorkan, sebaliknya mereka dapat melakukan donor darah,” jelasnya.
Edy melanjutkan, setelah memfokuskan pelayanan di wilayah Jawa Timur, kini PlasmaHub berusaha memperluas cakupannya di berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Alasannya, persediaan dan stok PK di Jawa Timur khususnya wilayah Surabaya saat ini sudah mencukupi, tidak seperti beberapa minggu yang lalu ketika permintaan donor PK di Jawa Timur sedang tinggi-tingginya.
“Ke depannya, kami mendukung adanya lumbung darah bukan hanya di daerah Jawa Timur, tapi juga seluruh Indonesia,” tuturnya.
Edy berharap PlasmaHub dapat berkolaborasi dengan aplikasi-aplikasi berfitur serupa yang sudah ada di Indonesia. Dikatakannya, hal tersebut untuk mengatasi kerancuan data serta melakukan sentralisasi platform penyedia donor PK.
“Kita takut masyarakat akan terpecah, serta ingin menghindari jika terdapat pemohon yang mencari donor PK di lebih dari satu aplikasi,” jelas Edy.
Di sisi lain, terwakilan Tim Teknis Pengembang PlasmaHub ITS Agus Budi Raharjo semua pi8hak dapat dapat membantu sosialisasi mengenai donor Plasma Konvalesen. Bukan hanya mengenalkan PlasmaHub semata, namun tujuan utama PlasmaHub adalah untuk memotivasi para pendonor PK guna menambah ketersediaan stok PK di PMI.
“PlasmaHub bertugas membantu memasangkan permintaan dengan stok PK secara cepat, tanpa harus berpindah kota dan menunggu lama,” pungkasnya. (ST05)