SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Dua KRI dan satu pesawat tempur TNI AL melaksanakan latihan bersama di perairan Karang Unarang, Kamis (22/7) lalu. Dua KRI itu yakni KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dan KRI Singa-651. Sedangkan pesawat udaranya adalah U-6212. Semuanya di bawah kendali operasi Guspurla Koarmada II.
Latihan ini bertujuan menjaga profesionalisme prajurit melaksanakan operasi. Bahwa prajurit dituntut selalu siap, sigap dan responsif menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di daerah operasi.
“KRI I Gusti Ngurah Rai-332 telah berlatih dan bergabung dengan KRI Singa-651 dan pesawat udara U-6212 selama beberapa hari untuk meningkatkan kerjasama taktis antara KRI dan unsur udara,” ungkap Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai-332.
“Ini juga untuk merefresh kembali taktik unsur dalam formasi dalam rangka menegakkan kedaulatan di wilayah perairan yurisdiksi Indonesia,” terangnya.
Ia menjelaskan latihan yang dilaksanakan di antaranya tactical maneuvering, air joining procedure, air defence exercise dan ras approach. Pesawat Udara U-6212 disimulasikan sebagai unsur kawan dan juga berperan sebagai musuh yang mengancam konvoi KRI GNR-332 dan KRI SNA-651.
Kedua KRI melaksanakan aksi area defence sebagai aksi terhadap ancaman udara. “Latihan berjalan dengan aman dan lancar, seluruh unsur serta personel yang terlibat memahami tugas dan tanggung jawabnya sesuai pos tempur masing-masing,” jelasnya.
Di tempat terpisah Danguspurla Koarmada II Laksma TNI Hersan, S.H., M.Si. berharap dengan latihan ini profesionalitas prajurit. Srta unsur-unsur KRI dan pesawat tempur jajaran Koarmada II selalu terjaga sehingga siap apabila dibutuhkan dalam tugas operasi.
Sementara itu Pangkoarmada II Laksda TNI Dr. Iwan Isnurwanto, S.H.,M.A.P.,M.Tr (Han) berharap melalui latihan ini diharapkan para prajurit KRI dapat menguji kemampuan dan ketangkasan prajurit. Ini sekaligus latihan untuk menguji kondisi teknis kapal.
Hal ini juga agar setiap unsur operasi senantiasa meningkatkan profesionalitas pengawak KRI dengan melaksanakan latihan-latihan baik saat berada di daerah operasi maupun di pangkalan. “Sekaligus melaksanakan program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono bidang pembangunan sistem pembinaan kekuatan dan kesiapan Ops yang bersinergi dan mempunyai interoperabilitas tinggi,” ungkapnya. (ST03)