SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Kisah lain tentang pekerjaan memakamkan jenazah Covid-19 di TPU keputih Sukolilo dituturkan Gedion Kristian Prasetya. Ia adalah petugas pemakaman dari relawan ‘Surabaya Memanggil’.
Ia menceritakan pengalamannya saat kali pertama menjadi relawan pemakaman. Di hari pertama, Gedion kaget.
Sebab ia karena langsung menangani banyak jenazah yang meninggal akibat Covid-19. Ia menangani mulai dari memindahkan, memandikan hingga mengkafani jenazah.
“Saya gabung karena ingin benar-benar membantu. Kalau bukan kita, siapa lagi?” ujarnya.
Dari situlah ia tergerak menjadi relawan. “Apalagi kalau lihat berita dan faktanya memang banyak tenaga medis yang bertumbangan,” lanjut Gedion.
Awalnya, Gedion mengaku tidak percaya dengan kondisi pandemi Covid-19. Namun ketika dirinya melihat sendiri kondisi banyaknya nakes yang terpapar dan meninggal, lingkungan sekitarnya banyak yang sakit dan menyaksikan sendiri banyak jenazah yang dimakamkan, akhirnya dia semakin yakin bahwa kondisi saat ini sedang butuh pertolongan dari berbagai kalangan.
Di situ lah lahir inisiatifnya untuk menjadi relawan. “Kita happy aja, karena kita benar-benar ikhlas tulus membantu apalagi menjadi relawan. Untuk jumlahnya itu per hari ada tiga sift, satu siftnya 8 jam,” ungkap dia.
Bahkan, di momen itu Gedion sudah membulatkan tekad untuk bekerja sosial membantu Pemkot Surabaya dalam menangani pandemi Covid-19. Namun saat bertugas, dia mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap agar tidak tertular.
“Selain APD kita juga menjaga imunitas tubuh dan jangan kebanyakan mikir, supaya tidak tertular,” pungkasnya. (ST01)