SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskkan Pemkot Surabaya terus bekerja keras melawan Covid-19. Seluruh jajaran di lingkup pemkot dikerahkan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Seluruh jajaran pemkot akan mati-matian berjuang untuk warga Surabaya,” ungkap dia.
Selain membuat peti mati yang dilakukan di halaman Balai Kota, pemkot juga menyiapkan lapangan tembak yang berada di Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya. Rencananya lapangan itu akan dijadikan sebagai rumah sakit untuk merawat warga yang akan isolasi mandiri.
“Paling tidak ini (lapangan tembak) bisa memberikan kekuatan kepada warga Surabaya yang takut melakukan isolasi di rumah karena tidak ingin menularkan kepada keluarganya. Jadi bisa dilakukan di sini, langsung di bawah pengawasan dokter,” tutur dia.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) ini menjabarkan banyak warga yang sudah terpapar Covid-19. Mereka menginginkan isolasi mandiri namun terpisah dengan keluarga. Alasannya, jika isolasi mandiri di rumah malah akan menularkan Covid-19 ke orang-orang yang dicintai.
Masalahnya, tempat isolasi penuh. Eri menyebut yang antre untuk isolasi mandiri di Hotel Asrama Haji (HAH) sudah 700 orang.
“Banyak yang ingin ke Asrama Haji. Namun yang antre sudah 700 orang,” urainya.
Karena itu, pihaknya menggagas lapangan tembak di Kedung Cowek itu sebagai rumah sakit lapangan atau tempat isolasi mandiri. “Nanti ada perawat juga. Di lapangan tembak ini ada empat bangunan luas untuk perawatan. Ada IGD-nya juga,” jelas dia.
Ia menambahkan fasilitas lapangan tembak itu dikelola Pemkot Surabaya. Karenanya, ia ingin lapangan itu digunakan dulu sebagai tempat isolasi mandiri.
“Ini miliknya warga Surabaya. Apapun akan saya lakukan untuk warga, karena saya tidak ingin melihat warga Surabaya tidak mendapatkan tempat,” ungkapnya kembali. (ST01)