SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pada tahun ajaran 2021/2022, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dirancang dimulai. Nantinya sekolah-sekolah proses pembelajarannya tidak hanya daring, namun sudah ada yang luring dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Namun dengan melonjaknya kembali kasus Covid-19, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan rencana pemberlakuan PTM di Jawa Timur akan melihat situasi dan kondisi terbaru.
Ia berharap, pelaksanaannya dapat berlangsung dengan aman. Namun Pemprov Jatim akan mengeluarkan kebijakan dengan melihat perkembangan kasus Covid-19.
“Persiapan terus berjalan, pelaksanaanya memperhatikan perkembangan. Diskusi dengan Mendagri juga menjadi rujukan, yang kami lakukan ini jadi landasan apa yang akan ditentukan untuk tahun ajaran agar dimulai,” jelas Emil.
Menanggapi masuknya virus Covid-19 varian baru, Emil menyampaikan, Pemprov Jatim tengah memberlakukan sequencing hasil Covid-19 dengan Cycle Threshold (CT) dibawah 25. Upaya tersebut terus digencarkan, untuk memudahkan dan memetakan kurva epidemologi.
Selain itu, lanjut Emil, beberapa demografi Jawa Timur yang masih menganut kultur desa dengan mengandalkan sistem gotong royong dan ketokohan desa, menjadi salah satu tulang punggung pendisiplinan protokol kesehatan (Prokes) di lingkungan desa, yakni dengan mengaktifkan posko desa.
Menurut dia, program ini dapat melakukan pengawalan mulai tingkat RT, yang akan diklasifikasi menurut zona berdasarkan kasus aktif. “Dari situ peran unit desa semuanya, kemudian support jaminan anggaran, realokasi dana desa akan dilanjutkan mengaktifkan PPKM Mikro di Jatim,” jelas dia.
Pemprov Jatim pun akan menggenjot vaksinasi khususnya untuk lansia. Di mana hingga saat ini persentase ketercapaian vaksinasi bagi lansia dikisaran 30 persen dari total jumlah target.
“Kita mengajak seluruh masyarakat di Jatim, untuk bergegas mengurus vaksinasi,” terangnya. (ST02)