SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Beredar informasi akan ada demo menolak ada penyekatan jalan di sisi jembatan Suramadu. Sebab penyekatan itu dinilai ada unsur diskriminasi.
Sekretaris Jenderal Madura Asli (MADAS) Sulaiman Darwis menentang dan membantah sejumlah tudingan miring tentang penyekatan di Suramadu bentuk diskriminasi kepada warga Madura. Menurutnya, penyekatan di Suramadu sisi Surabaya ini merupakan bentuk kepedulian dari wali kota Surabaya bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terhadap warga Madura yang ada di Surabaya.
“Justru penyekatan ini untuk membantu warga Madura yang ada di Surabaya. Justru penyekatan ini adalah antisipasi penyebaran Covid-19 dari Kabupaten Bangkalan,” katanya.
“Jadi, buat warga Bangkalan khusus warga Madura, saya tegaskan bahwa penyekatan ini adalah bentuk kepedulian Pemkot Surabaya untuk warga Madura, bukan berarti diskriminasi, tapi Surabaya peduli kepada sesama,” tegas Sulaiman Darwin.
Ia mengaku berani mengatakan seperti itu karena dia bersama teman-temannya dari Ormas MADAS, selalu hadir di penyekatan itu setiap hari dengan dipiket. Tujuannya untuk membantu jajaran Pemkot Surabaya dalam melakukan penyekatan dan tes. Sebab, dia khawatir ada warga Madura yang emosi saat hendak dites.
“Makanya, kami hadir di sini untuk membantu, mungkin ada yang agak emosi untuk dites, kita akan hadapi dengan persuasif dengan Bahasa Madura kita. Jadi, sekali lagi saya pastikan bahwa wali kota dan jajaran pemkot hadir di penyekatan ini justru untuk membantu dalam pencegahan virus Covid-19 dari Bangkalan,” terangnya.
“Kalau sudah dites kan nanti bisa diketahui, oh ini sehat, oh ini gak sehat, sehingga enak nanti bisa dibantu pengobatannya,” tambahnya.
Selain itu, Sulaiman juga mengaku sudah menelusuri sebuah pamflet yang berisi seruan aksi yang akan digelar besok di Pemkot Surabaya dan Polda Jatim. “Saya takutnya ini hanya untuk kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok. Yang pasti, kami dari Ormas MADAS mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Wali Kota Surabaya bersama jajaran Pemkot Surabaya,” ujarnya. (ST01)