SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Antisipasi dilaksanakannya Salat Id berdasarkan PPKM mikro atau kelurahan, berkaca dari peningkatan jumlah kasus Covid-19 pasca Idul Fitri tahun sebelumnya. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan terjadi peningkatan sebesar 150 persen dari jumlah sebelumnya.
“Saat libur Idul Fitri tahun lalu, kasus sebelumnya 200 per hari jadi 400 sampai 500 per hari (100 persen). Ada juga kenaikan kasus pasca liburan Agustusan yang dari 400 kasus perhari jadi 650 per hari,” katanya.
Namun diungkapkan Khofifah, bahwa pengaturan Salat Id harus dilihat secara menyeluruh. Penyebaran Covid-19 harus diwaspadai setelah salat tersebut juga.
“Mohon ini dilihat dari satu kesatuan. Saya mohon unjung-unjung (berkunjung) antar tetangga tidak dilakukan, karena ini menjadi kesatuan proses penyebaran berdampak signifikan, justru karena mobilitas masyarakat,” jelas Khofifah.
Selain itu, Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga mengatakan, puncak kenaikan kasus di Jatim pada libur panjang nasional tahun lalu pun meningkat sebesar 66 persen. Sementara untuk peningkatan kasus signifikan pada libur akhir 2020 yang lalu, di mana sebelumnya melandai dari 400 kasus perhari melonjak 800-1.000 per hari.
“Ada kenaikan 225 persen. Artinya mobilitas masyarakat tidak diikuti Prokes yg menjadi pemicu peningkatan kasus,” kata Khofifah.
Khusus untuk para imam, muadzin, dan narbot harus sudah dilakukan vaksinasi. Selain itu, jamaah juga diimbau untuk berwudhu di rumah, membawa sajadah sendiri dan memastikan membawa kantong kresek untuk menaruh alas kaki.
“Alas kaki wajib dimasukkan kantong, dibawa masuk ke dalam masjid, untuk menghindari kerumunan. Nantinya alas kaki wajib ditaruh di samping shaf sholat,” imbuh Khofifah.
Lebih lanjut, ketua umum Muslimat NU ini juga menjelaskan, sebelum memasuki wilayah masjid, jamaah diwajibkan menggunakan masker. Di samping itu juga menyiapkan uang tunai atau cashless untuk Infaq.
“Sebelum memasuki masjid jamaah juga akan dilakukan pengecekan suhu tubuh, masuk bilik sterilisasi dan mencuci tangan. Nantinya setiap masjid juga akan diwajibkan untuk jaga jarak sesuai dengan tanda shaf jamaah,” jelas Khofifah.
Sementara untuk menghindari terjadinya kerumunan, Khofifah juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera pulang secara bertahap setelah Salat Idul Fitri.
“Prinsipnya menghindari kerumunan dengan penerapan protokol kesehatan,” jelasnya. (ST02)