SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaunching Layanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui Samsat Badan Usaha Milik Desa (Bunda), Go-Pay, dan KB-Bukopin. Tiga layanan ini untuk memberikan kemudahan dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat di era digital. Selain itu, sebagai upaya pengembangan layanan Payment Point Online Bank (PPOB) yang sudah berjalan.
Pada layanan ini, Wajib Pajak (WP) akan mendapatkan SMS bukti pembayaran yang sah, yang di dalamnya terdapat link E-TBPKP (Tanda Bukti Pelunasan Kewajiban Pembayaran) dengan pengesahan STNK berbasis QR Code. Dengan demikian WP tidak perlu ke Samsat. Inovasi pengesahan STNK berbasis QR Code ini sendiri merupakan yang pertama kali di Indonesia.
Samsat Bunda merupakan layanan pembayaran PKB tahunan di BUMDesa yang bekerjasama dengan Polantas Bina Desa (Polbindes) menggunakan fasilitas pembayaran oleh pihak perbankan/non perbankan yang sudah bekerjasama dengan Samsat Jatim (Bank BTN, Bank Jatim, PT. Pos dan KB Bukopin). Saat ini, terdapat 40 BUMDes di seluruh Jatim yang sudah menjalin kerja sama pembayaran PKB.
Untuk inovasi Go-Pay, pembayaran PKB tahunan melalui aplikasi Gopay (uang elektronik dari Gojek) yang memudahkan wajib pajak dapat melakukan pembayaran PKB dimana saja dan kapan saja melalui smartphone.
Sedangkan, KB Bukopin merupakan layanan pembayaran PKB tahunan melalui channel pembayaran yang disediakan oleh KB Bukopin yang tersebar di seluruh Indonesia.
Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi atas inovasi dari Bapenda Jatim. Menurutnya, Bapenda Jatim telah mampu meningkatkan kinerjanya dengan berinovasi serta selalu megupdate teknologi untuk pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, pencapaian kinerja Bapenda dari tahun ke tahun mampu melebihi target.
“Sampai hari ini pencapaian Bapenda sudah bagus. Inovasi demi inovasi terus dilakukan,” katanya.
Khofifah berharap hal ini bisa terus dimaksimalkan. Inovasi dalam hal layanan adalah kewajiban, update teknologi adalah keharusan.
“Dan inovasi ini yang mampu mengisi ruh percepatan layanan birokrasi,” terang orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Terkait Samsat Bunda, secara khusus mantan Menteri Sosial ini menjelaskan, inovasi ini bersambungan dengan BUMDesa sehingga bisa membuat masyarakat di desa lebih mudah mengakses layanan dari Pemprov Jatim. Selain itu, juga semakin mendekatkan layanan pada masyarakat.
Karenanya, Khofifah meminta agar layanannya diperluas lagi. Jika saat ini baru terkonfirmasi 40 BUMDesa yang ada layanan Samsat Bunda, maka ke depannya bisa lebih banyak lagi BUMDesa yang menjadi jaringan Samsat Bunda.
“Setiap layanan yang makin dekat, makin mudah, dan makin murah, tentu akan memudahkan seluruh layanan yang kita lakukan. Untuk itu, inovasi-inovasi ini terus ditumbuhkembangkan berseiring dengan proses digitalisasi,” imbuhnya. (ST02)