SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengajak para notaris di Jatim membantu mewujudkan ikhtiar Pemprov Jatim memulihkan roda perekonomian yang berdaya saing. Ia berharap, para notaris yang tergabung dalam Ikatan Notaris Indonesia (INI) tidak sekadar menyesuaikan peraturan perundang-undangan yang dihasilkan, melainkan juga mampu meningkatkan profesionalisme notaris.
“Kegiatan seminar yang diadakan Ikatan Notaris Indonesia menjadi terobosan bagi profesi notaris di Jatim agar terus berkembang,” kata Emil Dardak.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri seminar bertajuk, wasiat dan keterangan hak waris berkaitan dengan Permenkumham Nomor 7 Tahun 2021 tentang harta peninggalan yang diselenggarakan INI Pengurus Wilayah Jatim. Seminar ini digelar di Dyandra Convention Hall Surabaya, Senin, (3/5).
Menurut Emil, selain meningkatkan profesionalisme, ia berharap agar peran notaris di Jatim mampu mendukung ikhtiar pemerintah membangun ekonomi yang berdaya saing. Dikatakan, perekonomian di Jatim, terbesar kedua setelah DKI Jakarta.
Artinya, kegiatan-kegiatan ekonomi di Jatim sangat banyak termasuk menggunakan jasa notaris semakin dibutuhkan. “Kalau notarisnya profesional dan amanah, maka masyarakat tidak akan khawatir untuk melakukan investasi di Jatim,” ujarnya.
Lebih lanjut, menurut Emil, eksistensi notaris juga diharapkan mampu menarik iklim investasi di Jatim. Pada 2020 lalu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jatim tercatat tertinggi di Indonesia. Tetapi, Penanaman Modal Asing (PMA) dinilai masih perlu digenjot kembali. Salah satu caranya, kata Emil, yakni memanfaatkan jejaring dari notaris-notaris di Jatim.
“Bisa klien dalam negeri atau bahkan mitra-mitra luar negeri yang memiliki hubungan dengan pengusaha dalam negeri yang bisa kita yakinkan, bahwa ekosistem melakukan usaha di Jatim sudah sangat memadai,” jelasnya.
Emil pun menyampaikan, sumbangsih ekonomi terbesar bagi Jatim berasal dari manufaktur, industri pengolahan makanan dan minuman, yakni sebesar 30 persen. Kemudian, 18 persennya dari sektor perdagangan. Lalu, sektor pertanian sebesar 11 persen.
“Bahkan, pada saat Covid-19, sektor pertanian sempat mengalami kenaikan sebesar, 12-13 persen. Ini adalah pergerakan ekonomi yang sangat dinamis,” tuturnya.
Di tengah kondisi perekonomian yang masih dalam proses pemulihan akibat pandemi Covid-19, Emil berharap, para notaris di Jatim tak perlu khawatir. Sebab, pergerakan Covid-19 dinilai sudah melandai.
“Kita harus optimistis dengan berjalan seiring, seirama menghadapi pandemi Covid-19. Pemerintah provinsi juga mendukung sekaligus sangat bangga dengan notaris-notaris yang ada di Jatim,” pungkasnya. (ST02)