SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jatim Khofifah Indar parawansa bersama Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim Difi A. Johansyah melepas pengiriman komoditas strategis berupa ayam karkas (beku) ke Maluku Utara. Komoditi yang dikirim ini sebanyak 15,5 ton atau 1 kontainer 20 feet.
Pelepasan pengiriman komoditas yang ditandai dengan pemecahan kendi di depan truk cold storage. Pemecahan kendi dilaksanakan di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Usai melepas komoditas tersebut, Khofifah mengatakan, pengiriman komoditas ayam karkas (beku) ini menindaklanjuti pemenuhan kebutuhan Provinsi Malut saat misi dagang di Ternate, pada Kamis (8/4) lalu. Bagi Malut sendiri, kebutuhan ayam beku cukup tinggi dan merupakan komoditas yang cukup strategis.
Sebagaimana diketahui, Provinsi Maluku Utara banyak membutuhkan produk pertanian dan peternakan dari Jatim. Seperti daging ayam beku, telur ayam, beras organik, baja, besi dan masih banyak lagi.
Untuk itu, Mantan Mensos RI ini mengharapkan strong partnership dan konektivitas antara Jatim dan Maluku Utara dapat terus terjalin dengan baik. Salah satunya, dengan pemenuhan kebutuhan ayam karkas untuk Provinsi Maluku Utara.
“Kita berharap semua akan bisa membangun kerjasama yang kuat dalam perdagangan yang saling memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak,” harapnya.
Berdasarkan data, Khofifah menjelaskan, perdagangan antar pulau antara Jatim dengan provinsi lain selama tahun 2020 mencapai Rp 91 triliun. Sementara ekspor ke luar negeri mengalami defisit Rp 8,1 triliun. Artinya bahwa pasar dalam negeri sangat potensial untuk dikembangkan.
Dengan demikian, Khofifah menegaskan bahwa menemu kenali kebutuhan daerah lain dan membangun akses pasar menjadi upaya Pemprov Jatim dalam perluasan perdagangan dengan daerah lain. Selain itu, melakukan mediasi itu juga menjadi hal yang penting agar masing-masing sektor bisa menemukan pasar yang lebih strategis lagi.
“Pemprov Jatim akan terus lakukan perluasan perdagangan dengan provinsi lain. Yang bisa ditemukenali dan dibangun akses pasarnya akan diperkuat,” ungkapnya.
Selain itu, Khofifah juga mengapresiasi Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim yang mampu mencari terobosan dalam berbagai sektor termasuk menggabungkan kegiatan HLM TPID dengan pengiriman ayam karkas. Hal ini merupakan upaya untuk bisa menjaga proses perdagangan antar daerah dengan baik.
Sementara itu Kepala Perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah mengatakan bahwa HLM TPID se-kabupaten kota kali ini adalah untuk memadukan kerjasama antar daerah. “Jadi memang tema TPID selama setahun terakhir ini kita mendorong adanya kerjasama antar daerah dan kali ini kita lakukan kerjasama dengan Maluku Utara dan Kaltara,” katanya.
Pada HLM dan Rakorwil TPID Jatim yang mengambil tema meneguhkan Jawa Timur sebagai lumbung pangan nusantara melalui kerjasama antar daerah untuk mendukung kestabilan harga pada Ramadan dan Idul Fitri 2021 ini juga dilakukan penandatanganan kerjasama Business to Business (B to B) transaksi komoditas strategis antara Provinsi Jatim dalam hal ini PT Jatim Graha Utama (PT.JGU) dengan Provinsi Maluku Utara yaitu PT.Fishindo, PT Andalan Teknologi Mandiri.
Kemudian juga penandatanganan B to B antara PT JGU dengan PT Perumda Tarakan Agrobisnis Mandiri dan CV. Lucky Forever Kota Tarakan Kalimantan Utara. Yang disaksikan langsung oleh Gubernur Gubernur Khofifah, Kepala Perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah, Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan, Plh. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, dan secara virtual disaksikan Wagub Malut Al Yasin Ali, dan Wali Kota Tarakan Khairul. (ST02)