SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Seorang pelajar SMP jadi korban salah sasaran usai dipukul sejumlah oknum Linmas saat membubarkan aksi tawuran antar remaja di kawasan Bubutan, Kota Surabaya, Rabu (14/4) dini hari. Kasus salah prosedur ini menimpa seorang pelajar yang sekaligus anak dari salah satu Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Setelah dilakukan mediasi dengan menghadirkan kedua belah pihak, akhirnya semuanya sepakat berdamai. Artinya, kasus ini telah diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak berlanjut ke ranah hukum.
Bahkan, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, turut hadir dalam mediasi penyelesaian kasus ini. Mediasi itu dilakukan di rumah makan kawasan Genteng, Minggu (25/4) malam.
Dalam kesempatan itu, Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada korban beserta keluarganya, baik secara pribadi maupun institusi. Ia mengakui ada kesalahan prosedur yang dilakukan anggotanya dalam pelaksanaan tugas di lapangan saat peristiwa itu terjadi.
“Saya atas nama institusi termasuk pribadi dan teman-teman semua saya mohon maaf kepada pihak keluarga. Dan syukur Alhamdulillah dimediasi Pak Kiai Marzuki, tadi pihak keluarga bisa menerima,” kata Irvan usai pertemuan itu.
Ia mengungkapkan pula bahwa pihak keluarga juga sepakat agar kasus ini selesai dan tidak berlanjut ke ranah hukum. Namun, bagi dia, peristiwa ini tetap menjadi evaluasi pembelajaran ke depannya agar tidak terulang dikemudian hari.
“Pihak keluarga semua tadi di hadapan Pak Wali Kota sepakat untuk selesai sampai di sini,” ungkap dia.
Meski demikian, Irvan menegaskan tetap memberikan sanksi kepada anggota Linmas yang melakukan kesalahan dalam prosedur di lapangan tersebut. Hal ini sebagaimana telah menjadi konsekuensi bagi setiap anggota Linmas yang melakukan kesalahan selama bertugas.
“Tetap kita sesuai dengan aturan yang ada di Linmas. Pelanggaran-pelanggarannya apa, jelas kita berikan sanksi. Tidak bisa dihindari karena memang salah,” tegas dia.
Berkaca dari kejadian ini, kata Irvan, sinergitas antara PWNU Jatim dan Linmas Kota Surabaya menjadi semakin erat. Ke depan, pihaknya berencana menggandeng PWNU Jatim dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan.
“Ada masukan-masukan nanti ada kegiatan-kegiatan soft skill secara keagamaan. Mungkin kita lakukan zikir bersama, istighosah mengundang kiai atau ulama yang ada nanti kita agendakan,” tutur Irvan. (ST01)