SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menghadiri acara Peringatan 20 tahun Yayasan Paliatif Surabaya. Acara yang digelar di Taman Paliatif Jalan Soka, Kecamatan Tambaksari itu, dihadiri langsung oleh Bapak Paliatif Indonesia Prof Dr.dr Sunaryadi Tejawinata, Ketua Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri (P3BN) Urip Murtedjo dan Ketua Umum Yayasan Paliatif Surabaya Lizza Hendriadi serta perwakilan pasien paliatif.
Pada kesempatan itu, Eri Cahyadi berterima kasih kepada Yayasan Paliatif Surabaya yang telah bergerak selama 20 tahun. Selain itu, dia menyebut Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya siap mendukung penuh segala kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Paliatif Surabaya.
“Kita buat pasien paliatif ini bahagia terus setiap harinya dengan kegiatan yang menghibur mereka. Karena salah satu cara agar kondisi mereka lebih baik adalah dengan membuat bahagia,” kata Eri Cahyadi di sela acara.
Cak Eri, sapaan akrab Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan, Kota Surabaya menjadi seperti saat ini bukan karena kehebatan pemerintah dan pejabatnya. Tetapi gotong royong serta kepedulian sesama masyarakatlah membuat kota tumbuh lebih maju lagi.
Tidak hanya itu, Cak Eri pun meminta memperbanyak kegiatan yang menyenangkan hati mereka agar imun semakin meningkat. “Sekali lagi matur nuwun berkat para dokter, kader semua pasien paliatif sehat dan bahagia. Saya yakin kalau kita bergotong seperti saat ini dapat menyelesaikan pasien kanker di Surabaya,” ungkap dia.
Bahkan di momen itu, mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bapekko) Surabaya berharap kepada belasan pasien paliatif yang datang untuk tetap semangat. Menurutnya, tidak ada segala sesuatu yang terjadi tanpa kehendak Allah SWT.
Ia pun meyakini bahwa pasien yang sedang duduk di hadapannnya itu merupakan sosok yang tangguh dan kuat dalam menghadapi segala ujian. “Ibu-ibu ini adalah orang-orang pilihan Allah SWT, Insya Allah akan mendapat rahmat. Tetap semangat kami ada untuk panjenengan,” kata Eri kepada para pasien paliatif.
Seusai sambutan, Eri membagikan sembako secara simbolis kepada pasien yang hadir. Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya Rini Eri Cahyadi membagikan vitamin untuk menjaga kekebalan tubuh pasien. Kemudian sembari melihat keindahan taman, orang nomor satu di Kota Pahlawan ini menyempatkan diri untuk menanam Tabebuya.
Ketua Umum Yayasan Paliatif Surabaya, Lizza Hendriadi menceritakan awal mula terbentuknya Yayasan Paliatif Surabaya. Bermula pada tahun 2000, terbentuk relawan paliatif lantaran pasien kanker sebagaian besar tidak dapat hadir di pusat pengembangan paliatif. “Akhirnya kami bentuk relawan yang mendatangi langsung ke rumah-rumah pasien atau home care,” kata Lizza.
Lizza juga menjelaskan, dengan adanya Taman Paliatif tersebut dinilai sangat membantu pasien dalam berkegiatan. Misalnya seperti olahraga, senam paliatif. melukis, menyulam, merangkai bunga. Hal itu menjadi penting dilakukan sebab Lizza memastikan perawatan paliatif merupakan perawatan holistik yang meliputi perawatan fisik, psikis, sosial dan kultural untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker serta keluarganya. (ST01)