SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau vaksinasi Covid-19 bagi para pedagang di Pasar Genteng Baru, Jalan Genteng Besar nomor 62 Surabaya, Senin (29/3). Ia juga sempat berkomunikasi dengan para pedagang yang hendak divaksin dan pedagang yang sudah divaksin.
“Sudah divaksin Bapak/Ibu? Meskipun sudah divaksin harus tetap dijaga protokol kesehatannya ya. Semoga selalu sehat semuanya,” kata Wali Kota Eri Cahyadi kepada warga.
Ia menerangkan yang divaksin adalah pedagang pasar yang bersentuhan langsung dengan warga atau pembeli. “Tujuan vaksinasi kepada pedagang ini hanya satu, yaitu supaya para pedagang ini bisa merasa safe dan nyaman ketika berdagang, karena sudah divaksin. Khusus hari ini yang sudah terdaftar sekitar 513 pedagang, sisanya besok,” tegasnya.
Eri memastikan, Pemkot Surabaya terakhir mendapatkan vaksin sebanyak 200 ribuan. Vaksin tersebut digunakan untuk guru dan dosen demi mempersiapkan penerimaan mahasiswa baru. Selain itu, vaksin tersebut untuk lansia dan pedagang pasar, termasuk para pelaku UMKM. “Jadi, itu yang kita dahulukan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan khusus hari ini yang akan divaksin 513 pemilik toko dan karyawan Pasar Genteng. Namun, masih banyak yang belum daftar, sehingga besok akan dilanjutkan lagi.
“Totalnya sekitar 1000-an, sehingga yang belum hari ini, akan dilakukan vaksinasi besok,” kata Feny.
Selain di Pasar Genteng, ia memastikan ada sekitar 30 pasar krempyeng yang juga dilakukan vaksinasi serentak. Setiap Pasar Krempyeng itu, jumlahnya bermacam-macam, tapi yang pasti harus menyasar pemilik dan karyawan tokonya.
“Kita juga sudah targetkan vaksinasi khusus pedagang pasar yang jumlahnya sekitar 20 ribuan ini harus tuntas sampai tanggal 2 April 2021,” kata dia.
Feny juga menjelaskan bahwa khusus pasar yang ada di bawah naungan PD Pasar Surya, pendaftaran vaksinasinya mendaftar ke PD Pasar Surya. Sebab, dia meminta harus satu pintu untuk memudahkan pendataannya.
“Vaksin yang digunakan untuk para pedagang pasar ini adalah vaksin AstraZeneca, dan kami sudah siapkan untuk vaksin keduanya juga,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa vaksinasi kepada para pedagang ini dilakukan di pasar, karena para pedagang ini merasa keberatan jika harus lama-lama meninggalkan tokonya. Namun begitu, apabila di suatu pasar tidak ada tempat untuk melakukan vaksinasi, maka para pedagang itu diarahkan ke pasar terdekat yang ada tempat atau lokasi vaksinnya.
“Jadi dijadikan satu, dan teman-teman puskesmas pasti sudah melakukan pemantauan sebelum melakukan vaksinasi,” ujarnya.
Karena itu, ia kembali mengajak kepada para pedagang pasar untuk segera mendaftar untuk divaksin. Sebab, ia memastikan vaksin itu aman dan halal. “Kalau sudah divaksin, pasti akan lebih merasa aman ketika berjualan, tapi tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan,” pungkasnya. (ST01)