SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – “Berbudaya bukan berarti hanya mengenakan pakaian daerah. Berbudaya bisa diwujudkan melalui bahasa, prilaku, dan seni. Karena berbudaya itu luas, caramu berinteraksi dengan orang dan alam sekitarmu adalah salah satu bentuk berbudaya, yang menjadi identitas dirimu atau tempat asalmu.’
Itu adalah kutipan Puti Guntur Soekarno, cucu Presiden RI pertama dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI secara virtual di Hotel Holiday Surabaya. Menurutnya, berbudaya tidak hanya dilihat dari cara berpakaian, tetapi bahasa dan prilaku juga menunjukan kebudayaan. Tidak hanya itu, cara berinteraksi dengan masyarakat dan alam juga bisa dinilai sebagai salah satu bentuk budaya.
Artinya, budaya jangan hanya dipandang sempit. Budaya bisa dilihat dari berbagai aspek, mulai pakai, prilaku, seni hingga cara berinteraksi. Semua akan mencerminkan bagaimana identitas yang dimiliki seseorang. “Kebudayaan harus didasari oleh kesalehan dan ajaran agama yang dianutnya,” ungkap anggota Komisi X DPR RI ini.
Puti menuturkan, pemakanaan budaya harus mampu untuk pencapaian kemajuan hidup masyarakat yang didasari oleh proses penghormatan, kepedulian, dan penghargaan. Prinsip ini akan mampu untuk membangun kebudayaan yang kuat, dan dilandasi dengan kecintaan terhadap bangsa dan negara.
“Kebudayaan tidak boleh didasari pemaksaan. Semua harus dilakukan dengan tujuan memberikan hidup kepada lainnya,” tutur anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.
Untuk memperkenalkan cara berbudaya yang benar, Puti ingin supaya proses pengenalannya melalui pendidikan informal maupun formal. Selain itu, pemanfaatan teknologi untuk menyebarluasan informasi mengenai kebudayaan juga sangat penting. Hal ini dilakukan supaya kebudayaan-kebudayaan yang kita miliki tidak lenyap begitu saja.
“Memberikan ketauladanan dan kesempatan berkarya serta menciptakan berebagai karya merupakan transformasi pengetahuan kepada generasi muda. Gerakan literasi dalam penyadaran kebudayaan harus dilakukan,” jelas Puti.
Sementara Yordan Batara Goa, Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan menyatakan peserta sosialisasi 4 Pilar MPR RI dari Universitas Airlangga (UNAIR), UPN, Untag, Ubaya, UMM, Poltek ITS, Universitas Hang Tuah, UWKS dan UB. Menurut dia, mahasiswa harus turut serta secara aktif untuk memperkenalkan Pancasila sebagai ideologi yang harus dipahami. Dengan pemahaman yang benar, ia yakin mahasiswa mampu mengerti dan memaknai kebudayaan dengan benar.
“Mahasiswa memiliki tugas yang cukup berat, apa itu membumikan Pancasila sebagai ideologi negara. Jangan sampai mahasiswa tidak memahaminya,” tutur dia. (ST06)