SURABAYATODAY.ID, SURABAYA -Pendidikan di Indonesia dinilai semakin jauh dari ideologi Pancasila sebagai dasar negara. Muncul keinginan untuk memasukan ideologi Pancasila kedalam kurikulum bagi siswa-siswa.
Anggota DPR RI, Puti Guntur Soekarno mengatakan, memasukan mata pelajaran pendidikan Pancasila di sekolah merupakan terobosan bagus. Menurut dia, saat ini banyak anak muda yang mulai melupakan Pancasila. Padahal, Pancasila merupakan ideologi Bangsa yang harus diketahui dan dipertahankan dengan baik.
“Pancasila harus masuk dalam kurikulum di dunia Pendidikan. Ini sangat penting bagi negara,” katanya.
Cucu mantan Presiden Soekarno ini menegaskan, Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa. Pancasila menjadi landasan dalam mempersatukan negara, dan mempersatukan perbedaan.
Maka dalam kerangka kewarganegaraan tidak perlu dipersoalkan etnis, agama, warna kulit bahkan status sosial. “Semua orang memiliki kedudukan yang sama sebagai warga negara,” ujar Puti.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Ony Setiawan menambahkan, keinginan untuk memasukan Pancasila dalama kurikulum merupakan langkah yang tepat. Hal ini akan membantu orang untuk memahami sejarah dan proses lahirnya Pancasila sebagai ideologi negara yang sudah final.
“Dunia pendidikan merupakan awal pengenalan Pancasila. Saya pikir, memasukan Pancasila dalam dunia pendidikan sangat penting,” katanya.
Untuk lebih mengenai sasaran, lanjut Ony, pendidikan Pancasila harus dimasukkan ke dalam dunia pendidikan mulai jenjang pendidikan anak usia dini. Dengan begitu, materi ideologi Pancasila mampu diserap lebih awal. Artinya, anak-anak kecil sudah mulai memahami apa sebenarnya ideologi negara.
Dengan memahami ini, Ony yakin generasi muda bisa mengaplikasikan isi ideologi Pancasila yang menghormati perbedaan. Semua masyarakat akan saling menghormati dalam berkehidupan sehari-hari. “Meski masuk dunia pendidikan, peran serta lembaga non pemerintah sangat penting dalam menyuarakan ideologi Pancasila,” tutur dia.
Yang lebih penting, tegas dia, penyampaian ideologi Pancasila juga harus menggunakan teknologi. Artinya, penyampaian dengan cara mengikuti perkembangan zaman juga penting. “Ini untuk percepatan pemahaman pancasila kepada masyarakat luas,” ujar Ony. (ST06)