SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Berbagai langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Jatim terus dilakukan. Salah satunya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan mencanangkan Gerakan Santri Bermasker, Kamis (25/2).
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Polda Jatim di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Polda Jatim. Kegiatan juga dihadiri oleh Pimpinan Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH. Agoes Ali Masyhuri, Ketua PW Muhammadiyah Jatim KH. Saad Ibrahim, Sekretaris Umum MUI Jatim Prof. Dr. Muzakky, Bendahara PWNU Jawa Timur KH. Rosidi, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, serta Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono.
Pada saat pencanangan, perwakilan santri dan santriwati dari Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo membacakan ikrar santri Jawa Timur. Dalam ikrar itu, terdapat 5 poin penting.
Pertama, selalu memakai masker dalam setiap kegiatan di dalam dan luar pondok pesantren. Kedua, selalu menjaga jarak antar santri maupun orang lain. Ketiga, menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer. Keempat, membatasi mobilitas dan interaksi yang tidak perlu. Kelima, menghindari kerumunan dengan jarak minimal satu meter.
Seusai pencanangan, Khofifah menegaskan bahwa masker berfungsi melindungi para santri dari bahaya penularan Covid-19. Tak hanya mengingatkan pentingnya bermasker, ia juga mengingatkan pentingnya menggunakan masker dengan benar.
“Gerakan santri bermasker menjadi ikhtiar bersama untuk saling melindungi dari Covid-19. Karenanya, bagi para santri tidak bisa satu bermasker, satunya lagi melepas masker,” ungkapnya.
Menurut gubernur perempuan pertama di Jatim ini, Gerakan Santri Bermasker ini bisa menjadi bagian penguatan dari pelaksanaan disiplin protokol kesehatan di Jatim. Apalagi di Jatim terdapat lebih enam ribu pondok pesantren, dengan jumlah santri hingga 900 ribu lebih.
“Jumlah santri di Jatim cukup banyak, kegiatan mereka juga padat. Karenanya, protokol kesehatannya harus betul-betul dikawal,” terang Khofifah.
Pada kesemptan yang sama, Gubernur Khofifah kembali mengingatkan kepada para santri untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 5M. Yakni memakai masker, menjaga jarak yang aman, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
“Meskipun sudah mulai dilakukan proses pemberian vaksinasi Covid-19 pada tahap kedua, semua elemen masyarakat harus tetap meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan,” pesannya. (ST02)