SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – PSSI konsisten dengan jadwal, peraturan, dan profesional saat meggelar Kompetisi Liga 2 pada Juni 2021 mendatang. Terutama dalam hal kontibusi kepada klub-klub liga yang akan mengikuti kompetisi.
“Kondisi sekarang sangat sulit. Juni nanti pandemi belum berakhir. Kompetisi dipastikan digelar tanpa penonton dengan protokol kesehatan ketat,” ujar Presiden PS Hizbul Wathan (PSHW) Dhimam Abror Djuraid.
Abror menegaskan, aturan kompetisi tahun ini sangat mempengaruhi kondisi keuangan klub. Di mana klub harus membiayai kebutuhan operasional yang tidak kecil, sementara pertandingan digelar tanpa penonton.
Dia menuturkan, sumber keuangan klub ada empat. Yakni, pemasukan suporter di pertandingan kandang, sponsorship, owner, dan subsidi dari PSSI. “Sebenarnya itu fee untuk hak siar karena pertandingan disiarkan oleh televisi. Tetapi PSSI menyebutnya subsidi. Ya sudahlah, itu istilah saja,” tandas mantan pengurus Pengda PSSI Jatim itu.
Kata Abror, selama ini subsidi yang diterima klub hanya beberapa persen dari total pengeluaran. Dengan pertandingan tanpa penonton tentu akan sangat mempengaruhi kondisi keuangan klub. Sponsor juga berpikir ulang mau mengeluarkan dananya. Ini harus dipertimbangkan PT LIB selaku operator kompetisi dan PSSI.
“Untuk itu, saya menyarankan, minta dengan hormat, subsidi dinaikkan. Minimal 100 persen dari yang kemarin. Itu pun bagi kami belum cukup. Sehingga stakeholder bisa menjalankan kompetisi dengan baik, dan klub bisa hidup sehat,” tegas Abror.
Terkait persiapan kompetisi 2021, Abror menegasan PSHW masih menunggu surat resmi dari PSSI. Masih menunggu jadwal pastinya. Karena Februari 2021, sedianya diselenggarakan Kongres PSSI namun diundur usai Lebaran. Kira-kira bulan Mei atau menunggu satu minggu atau 10 hari setelah Lebaran.
Untuk rekrutmen pemain, PSHW akan mengoptimalkan pemain dari SSB atau klub PSHW di daerah. Pada musim lalu, beberapa pemain muda potensial dari klub PSHW bergabung. Ada Bayu Arfian, Afif Allaam Sena, dan Zaka Mabruri.
Juga beberapa pemain dari Persebaya, ada Venko Armedya yang kuliah di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Adam Maulana kuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), dan Muhammad Kemaludin yang kuliah di Umsida.
“Kita memang punya hubungan yang baik dengan Persebaya,” cetus Abror.
Soal pemain Liga 1, Abror menegaskan, dalam sepakbola selain teknik yang tak kalah penting adalah experience (pengalaman). Kompetisi ini berat. Ada pertandingan home and away, PSHW juga bermain di luar Jawa.
“Pengalaman sangat penting. Di mana pun begitu. Pemain muda harus didampingi pemain-pemain berpengalaman,” tutur pria yang baru mendapat penghargaan Press Card Number One (PCNU) dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Dia menambahkan, PSHW adalah satu-satunya klun Loga 2 di Jatim. Ini setelah Putra Sinar Giri (PSG) Gresik sudah pindah ke Pati dan berganti menjadi Putra Safin Group.
“Ini kesempatan PSHW menjadi satu-satunya tim Liga 2 yang didukung masyarakat Jatim,” pungkas Abror. (ST01)