Surabayatoday.id, Sidoarjo – Anggota DPR RI Komisi VI, Puti Guntur Soekarnoputri meminta semua kalangan mengedepankan sikap toleransi antar agama. Permintaan ini diutarakan di depan kader-kader PDI Perjuangan yang mengikuti Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika secara virtual di Hotel Soefie Sidoarjo.
Dalam pertemuan ini juga menghadirkan pimpinan DPD PDI Perjuangan, Ony Setiawan. “Kita itu negara yang menghormati perbedaan. Kita harus menjunjung tinggi sikap toleransi,” kata Puti secara virtual.
Ia mengaku prihatin dengan kejadian yang menimpa peserta didik di salah satu sekolah di Padang beberapa waktu lalu. Sebab, mereka diminta untuk memakai seragam muslim. Padahal anak tersebut berbeda agama.
“Saya tekankan, siswa yang beda agama tidak harus mengikuti kebijakan sekolah yang meminta menggunakan seragam muslim. Kita ini bangsa yang berketuhanan dan berkebudayaan,” ujarnya.
Dengan melihat fakta ini, cucu Soekarno ini menilai banyak orang yang tidak bisa melek sejarah. Namun mereka terlihat amnesia terhadap sejarah Indonesia. “Bangsa kita menghormati perbedaan beragama dan berkebudayaan. Mari kita bangun keutuhan negara ini dengan baik,” terang Puti dengan tegas.
Sementara Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan, Ony Setiawan mengatakan, sebaiknya semua orang menghormati perbedaan yang ada. Menurut dia, sesuai sejarah vangsa, ada tujuh item yang dihilangkan dalam mendirikan dasar-dasar negara. Penghapusan ini menimbulkan tragedi bagi Indonesia, karena tidak sepakat dengan konsep negara saat ini. Mereka ingin mendirikan syariat muslim.
“Kelompok yang tidak puas adalah DII/TII. Akhirnya mereka melakukan pemberontakan,” ujarnya.
Pemaksaan ini, lanjut dia, tidak seharusnya terjadi karena di Indonesia tidak hanya terdiri muslim saja. Namun terdapat agama-agama lain atau non muslim. “Jadi pemaksaan memakai jilbab untuk nonmuslim di sekolah merupakan kebijakan yang tidak tepat. Hormati mereka yang tidak seiman,” jelas dia. (ST06)