Surabayatoday.id, Trenggalek – Usai meninjau Kampung Tangguh Semeru (KTS) Desa Ngale, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jatim meninjau KTS di Desa Karanganom, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek. Tiba di kantor desa Khofifah dan Forkopimda Jatim langsung menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan cuci tangan. Kemudian dilanjutkan dengan peninjauan ruang observasi, lumbung pangan, dan dapur umum.
Di Desa Karanganom ini, setelah berdirinya KTS sejak pertama kali kasus Covid-19 ditemukan di daerah ini, hingga saat ini belum pernah ditemukan kasus baru.
Khofifah mengatakan bahwa upaya mereplikasi KTS serta memberikan penguatan dari yang sudah ada menjadi penting. Khofifah juga mengajak masyarakat berpartisipasi aktif menjaga kampung tangguh.
Menurutnya, keberadaan KTS bisa memberikan penguatan terutama dalam pelaksanaan PPKM Mikro mulai 9 Februari mendatang. Apalagi, di Trenggalek ini rencananya akan diresmikan kampung tangguh baru di 20 desa.
“Kami hadir lengkap disini semoga sinergi dan kolaborasi yang terbangun bisa makin solid dan kuat,” katanya.
Lebih lanjut, seperti yang disampaikan WHO bahwa kesuksesan menekan laju penyebaran Covid-19 sebagian besar tergantung pada tingginya partisipasi masyarakat. “Vaksin, kemudian 3M dan 3T itu juga penting. Namun partisipasi masyarakat menurut WHO itu menjadi kunci penentu,” terang dia.
“Kalau masyarakat berpartisipasi, saling mengingatkan pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, maka ini bisa menjadi penguatan yang lebih riil,” tambah Khofifah.
Dikatakan pula, saat ini peran informal leader dan religious leader di lini paling bawah menjadi penting. Bahwa spanduk-spanduk menjaga protokol kesehatan dari para tokoh tersebut sangat berpengaruh terutama bagi masyarakat sampai lini paling bawah.
Tidak hanya itu, tingginya kasus di wilayah Mataraman akhir-akhir ini menjadi gambaran bahwa ada mobilitas atau pergerakan yang tinggi di tengah-tengah masyarakat. “Inilah yang harus direm mobilitas masyarakat dengan cara kearifan lokal seperti menggunakan informal leader dan religius leader. Bahwa hari ini mengurangi mobilitas itu juga menjadi kunci,” terangnya.
Sementara itu, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto mengajak masyarakat terutama di Trenggalek terus waspada penularan Covid-19. Apalagi Trenggalek saat ini masih zona merah.
“Mari masyarakat terus memelihara dan meningkatkan kesadaran akan protokol kesehatan. Saya dukung dan terus mengimbau bila PPKM mikro sampai dengan RT RW dilakukan di Trenggalek, semua harus bersatu padu karena ancaman Covid-19 di depan kita,” terangnya.
Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta mengatakan bahwa akan mendukung sepenuhnya apa yang sudah dilakukan Bupati Trenggalek dan jajaran Forkopimda Trenggalek. “Komunikasi Pak Bupati dengan Dandim dan Kapolres luar biasa. Kami jajaran Polda akan memberi dukungan baik melakui Biddokes atau Samapta, agar PPKM mikro yang mulai 9 Februari mendatang bisa berjalan maksimal dan membawa hasil yang baik,” pungkasnya. (ST02)