Surabayatoday.id, Surabaya – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menginginkan proses rekonstruksi pembangunan jembatan yang jebol disapu banjir di Pasuruan segera terlaksana. Sebagai langkah awal, untuk percepatan proses ini dirinya telah mengkomunikasikan dengan Kepala Dinas Perhubungan Jatim yang juga Plt. Kepala Dinas PU Bina Marga.
Ia menjelaskan bahwa untuk proses rekonstruksi ini memerlukan waktu paling cepat dua bulan untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED).
“Ini tadi saya komunikasikan kalau DED-nya bisa 2 bulan mungkin tahun ini masih bisa dapat skema SMI untuk infrastruktur dengan grass period 2 tahun dan proses mencicil 10 tahun bagi daerah itu sangat dimungkinkan jadi kira-kira begitu. Mengingat APBD tahun 2021 sudah jalan,” jelas mantan Menteri Sosial ini.
Sedangkan untuk skema relokasi sementara, akan dikhususkan dalam penanganan jangka pendek. Ini agar masyarakat yang rumahnya hanyut dan rusak berat mendapatkan hunian layak.
Dikatakan, diketahui bahwa daerah tersebut telah mengalami penurunan tanah sejak tejadi peristiwa lumpur Sidoarjo sehingga menjadi langganan banjir. Hingga saat ini penurunan tanah yang terjadi di sana diperkirakan lebih dari dua meter.
“Kemudian menyiapkan format relokasi untuk menyiapkan hunian yang lebih layak bagi warga,” imbuhnya.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menyarankan kepada Bupati Pasuruan untuk melakukan recovery psikologi bagi masyarakat. Karena menurut dia, melihat dampak yang ditimbulkan pasti berdampak pada psikologi masyarakat.
Ia menilai sangat penting untuk dilakukan recovery psikologi. “Proses recovery kita akan koordinasi dengan pak bupati, ada mungkin psikological recovery itu penting karena mungkin ada trauma-trauma yang dialami oleh warga,” tuturnya.
Untuk mendukung recovery psikologi ini, Gubernur Khofifah mengajak untuk melibatkan tokoh-tokoh masyarakat di Kabupaten Pasuruan untuk terlibat didalamnya.”Kalau di sini saya rasa tokoh lokal mungkin biasanya efektif,” pungkasnya. (ST02)