Surabayatoday.id, Surabaya – Ada hal yang mengejutkan dari penangkapan OS, tersangka yang diduga sebagai muncikari prostitusi online di Kota Mojokerto. Pria ini mematok tarif yang terhitung sangat murah.
Sekali kencan, untuk tarif paling murah adalah Rp 250 ribu. Namun ada pula yang di atas itu. Misalnya Rp 600 ribu. Sedangkan untuk cewek SMP, tarifnya lebih mahal yakni sekitar Rp 1,3 juta.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jatim Kombes Pol Farman mengatakan tersangka melalui resseler yang direkrut, mencari orang yang mau mencari kos. Jika sudah deal, maka dilanjut melalui messenger, dan ditawari ‘Wanita Panggilan’ (WP).
“Reseller ini akan menawarkan orang yang mau mencari kos melalui media sosial. Jika deal, penyewa kamar kos akan di telepon oleh reseller dan ditawari jika ingin ditemani (WP) anak SMP atau SMA,” ungkapnya.
Nah, untuk layanan prostitusinya, ada biaya yang harus ditanggung pelanggan atau penyewa kos. OS memasang tarif mulai Rp 250 ribu sampai 600 ribu. Namun pernah ada yang dibanderol Rp 1,3 juta.
“Reseller ini menawarkan kepada penyewa kos, mau anak SMP atau SMA. Untuk tarifnya dipatok Rp 250 sampai Rp 600 ribu hingga Rp 1,3 juta,” tambahnya.
Kombes Pol Farman mengatakan pihaknya terus melakukan penyidikan kasus ini. Polisi mencurigai ada korban lain selain 36 anak di bawah umur.
“Tidak menutup kemungkinan ada korban-korban yang lain,” lanjutnya.
Untuk diketahui, Polda Jatim mengamankan OS yang diduga sebagai muncikari online di Mojokerto. Ia disinyalir memperdagangkan cewek yang masih di bawah umur untuk bisnis esek-esek yang usianya antara 14-16 tahun atau masih SMP dan SMA.
Modusnya, OS menawarkan jasa tempat kos. Bagi yang menyewa, selanjutnya ditawari cewek untuk menemani. Sedangkan tersangka diamankan di kawasan Kranggan, Kota Mojokerto pada Jumat (29/1) lalu. (ST04)