Surabayatoday.id, Surabaya – Sebanyak 77.760 vaksin Covid-19 produksi Sinovac, yang didatangkan pemerintah RI melalui PT Bio Farma, tiba di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Senin (4/1). Distribusi vaksin tersebut melalui jalur darat dari Jakarta, dengan pengawalan ketat mobil rantis aparat Brimob.
Setiba di kantor Dinkes Provinsi Jatim, ratusan box vaksin Covid-19 disimpan di cold room bersuhu 2 derajat sampai 8 derajat celcius. Ruangan itu biasa digunakan, sebagai tempat penyimpanan vaksin.
Kepala Dinkes Jatim Herlin Ferliana mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan cold room agar vaksin Covid-19 tidak bercampur dengan vaksin lainnya. “Kira-kira kapasitasnya cukup untuk 800 ribu vaksin Covid-19,” terangnya.
Herlin menjelaskan, untuk distribusi pertama vaksin Covid-19 diperuntukkan kepada sumber daya manusia (SDM) kesehatan. “Jadi tidak hanya dokter dan perawat. Melainkan seluruh pegawai yang bekerja di fasilitas kesehatan, mulai dari tenaga kebersihan, driver sampai dokter,” jelasnya.
Menurut Herlin prioritas vaksinasi terhadap kelompok tersebut, karena mereka beresiko tinggi terhadap penularan Covid-19. Sebab berhubungan langsung dengan pasien Covid-19, mulai dari penderita tingkat sedang sampai kritis.
“Dengan vaksinasi terhadap mereka, diharapkan pelayanan fasilitas kesehatan berjalan maksimal.” tegasnya.
Herlin kembali mengatakan, vaksin akan didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota di Jatim, berdasarkan data penerima vaksin, yang sudah diterima Dinkes Jatim dan Kementrian kesehatan. “Kalau ditotal sebenarnya ada 139 ribu SDM kesehatan. Jadi vaksin ini akan didistribusikan ke faskes yang sudah layak dan siap sarana maupun prasarananya,” Ungkapnya.
Meski vaksin Covid-19 sudah tiba, namun Dinkes Jatim belum bisa segera mendistribusikan ke kabupaten/kota. “Kita menunggu kabar dari BPOM apakah vaksin ini aman. Kita juga menunggu instruksi dari Kemenkes untuk pendistribusiannya. Tapi kalau menurut rencana vaksinasi secara nasional dilakukan pada 20 Januari 2021,” jelasnya lagi.
Herlin mengakui kalau vaksinasi ini belum bisa memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Jawa Timur. “Rencananya akan ada distribusi tahap selanjutnya. Namun kita belum tahu kapan, nanti akan ada info dari pusat” ujarnya.
Herlin kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. “Tetap memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan,” pungkasnya. (ST01)