Surabayatoday.id, Surabaya – Kebiasaan baru harus dijalani selama pandemi covid-19. Dalam sharing inovasi dan kreasi PAUD dalam menyukseskan pembelajaran sehat di era adaptasi kebiasaan baru, Ketua Badan Kerjasama dan Manajemen Pengembangan (BKMP) Unair, Dr Eko Supeno, menuturkan, dengan adanya kreasi dan inovasi yang dilakukan pengelola PAUD bisa membuat anak-anak lebih waspada.
Mereka juga memiliki prilaku yang peduli dalam situasi pandemi saat ini. “Kita masih saja melihat ada yang melanggar dan mengabaikan protokol kesehatan di jalan-jalan. Langkah kreatif Bunda PAUD akan menjadi pencerahan buat anak-anak,” katanya, Selasa (29/12).
Child Survival and Development (CSD) Specialist UNICEF, dr. Armunanto, M. PH menambahkan era kebiasaan baru harus benar-benar dijalani dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Pihaknya menyadari kalau berkerumun itu menjadi kebiasaan lama masyarakat.
“Tapi harus diubah kebiasaan itu. Kalau tidak situasi pandemi ini tidak kunjung reda,” ujarnya.
Ia menilai penerapan 3M dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan harus benar-benar dilakukan. Diterangkan, kondisi itu pun harus dilakukan pada proses pembelajaran untuk anak-anak. Termasuk adanya kreasi dan inovasi untuk terus menarik dalam pembelajaran.
“Dengan kebiasan baru tersebut, iman dan imun kita bisa tercapai. Sehingga kita tetap sehat dan bugar,” katanya.
Sharing inovasi dan kreasi PAUD dalam menyukseskan pembelajaran sehat di era adaptasi kebiasaan baru ini sendiri digelar Geliat Universitas Airlangga (Unair) bersama UNICEF. Dari kegiatan ini muncul berbagai role model yang dipakai berbagai pengelola PAUD.
Sebelumnya, pengajar TPA Khadijah Islamic Day Care, Zilmi Tri Rahma Yunita mengatakan ada perubahan cara mengajar yang dilakukan. Selain dengan daring, saat pandemi ini ada keterlibatan orang tua.
“Pihak pengajar mendampingi orang tua menjalankan peran guru di rumah,” kata Zilmi.
Hal yang sama dilontarkan pengajar KB At Taqwa Wiyung Any Rahmawati. Ia mengatakan, era kebiasaan baru memang tidak bisa disamakan dengan sebelumnya. Pihaknya pun melakukan pengembangan karakter dan keaksaraan. Termasuk juga layanan orang tua yang sekarang menjadi partner belajar bagi sekolah dan siswa.
Sebelum proses pendidikan dimulai, katanya, pihaknya juga melakukan trial kelas bagi para siswa dan orang tua untuk bisa bergabung di aplikasi zoom. Pihaknya mengelar pelatihan pembelajaran online terlebih dahulu.
Ia pun menyadari kalau layanan anak di tingkat PAUD tidak bisa langsung diajak belajar jarak jauh melalui aplikasi zoom. “Jadi kita buat video semenarik mungkin untuk mengenalkan. Baik itu guru, layanan di kelas, cara belajar sampai beragam permainan. Biar anak tertarik dan mau untuk ikut dalam pembelajaran daring,” jelasnya. (ST01)