Surabayatoday.id, Surabaya – Pendidikan Pancasila menjadi isu paling hangat di masyarakat. Pemerintah tidak ingin masyarakat terhasut radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.
Fakta inilah yang membuat cucu Soekarno, Puti Guntur Soekarno aktif turun ke masyarakat. Melalui online, anggota Komisi X DPR RI ini tidak berhenti mengingatkan pentingnya pendidikan Pancasila dalam keluarga, juga penguatan dalam dunia pendidikan.
Upaya ini disampaikan di depan pengurus PAC Mulyorejo, ranting se-kecamatan Mulyorejo, bunda PAUD, dan Santri Ponpes Hasbullah. “Penguatan pendidikan Pancasila dalam keluarga sangat penting. Begitu juga dengan dunia pendidikan, Pancasila harus terus dikembangkan di era globalisasi ini,” kata Puti secara daring.
Puti menuturkan, saat ini di sektor pendidikan masih belum mengakomudir sosialisasi Pancasila sebagai mata pelajaran wajib. Mata pelajaran Pancasila yang tereintegrasi dengan pendidikan kewarganegaraan di semua jenjang pendidikan masih belum berlandaskan pada pijakan dokumen historis, yuridis sebagaimana Kepres No 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahirnya Pancasila.
“Makanya perlu penyesuaian isi materinya. Ini urgent segera direalisasikan dengan baik,” ujarnya.
Untuk mewujudkkan itu, lanjut Puti, pihaknya menargetkan untuk melakukan revisi Sisdiknas dengan mencantumkan pendidikan Pancasila sebagai muatan kurikulum atau mata pelajaran wajib. Penerapan ini dilakukan di semua jenjang pendidikan yang ada di Indonesia.
Dengan sistem ini, secara pelan-pelan ideologi Pancasila dapat dimengerti dan dipahami generasi penerus Bangsa. “Target kita memang pendidikan Pancasila menjadi salah satu pendidikan yang masuk sistem pendidikan,” papar dia.
Ony Setiawan, pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menyatakan, melihat perkembangan saat ini, keberadaan Pancasila sangat penting. Menurut dia, Pancasila hadir untuk menjadi penangkal faham radikalisme dan intoleransi.
“Inilah pentingnya Pancasila. Keberadaan Pancasila akan menangkal faham radikalisme,” katanya.
Saat ini, lanjut dia, radikalisme memang belum dan tidak mengakar sebagai karakter bangsa. Namun, faham radikalisme ini terus menyebar ke berbagai aspek kehidupan.
Untuk itu, Panacasila harus hadir di tengah masyarakat melalui praktik-praktik nyata di setiap waktu. “Mari kita wujudkan praktik Pancasila secara nyata di masyarakat. Ini yang akan menangkal radikalisme yang terus menyebar,” papar Ony. (ST06)