Surabayatoday.id, Surabaya – East Java Investival 2020 yang digelar di Ballroom Sheraton Hotel Surabaya, Kamis (26/11), berjalan sukses. Even akbar yang memamerkan banyak peluang investasi menjanjikan di Jatim itu menjadi tabuhan gong yang menggaung di tengah investor baik dalam maupun luar negeri.
Kegiatan ini digelar hybrid dengan temu bisnis, pameran secara offline dan juga menghadirkan narasumber mulai duta besar RI di Australia, duta besar Inggris untuk Indonesia dan juga investor luar negeri yang turut bergabung secara virtual. Selain itu dalam kegiatan ini juga dilakukan Business Forum, One on One Business Meeting, Matchmaking, dan Exhibition Virtual.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan kegiatan ini akan menjadi pintu masuk bagi calon calon investor yang ingin sukses berinvestasi di Jawa Timur. “EJI 2020 yang digelar hybrid ini ibaratnya kita sedang menabuh gong, yang ini sebagai bagian dari starting poin kita untuk memperluas jejaring yang kita punya untuk sebaik mungkin agar bisa meningkatkan investasi di Jawa Timur,” ujarnya.
Dalam gelaran EJI 2020, juga dilaksanakan penandatanganan perjanjian strategis. Yaitu penandatangan Letter of Intent (LoI) antara PT JGU Jatim dengan Shire Oak (sektor energi), serta PT JGU Jatim dan PT RSM Tuban dengan Serco Asia Pacific (sektor kesehatan). Selain itu juga penandatangan MoU tentang penyediaan bahan baku industri rumput laut dan industri pengolahan porang.
Khofifah mengatakan meski di tengah pandemi covid-19, Jatim tidak berhenti untuk berupaya meningkatkan investasi yang masuk ke Jatim baik dari dalam maupun dari mancanegara. “Hal ini menjadi ihtiar Pemprov Jatim untuk bisa menumbuhkan kembali ekonomi yang melemah akibat pandemi,” terangnya.
Guna memaksimalkan upaya tersebut, kalangan millenial Jatim juga digandeng untuk mempromosikan peluang investasi Jatim melalui duta investasi Jatim. Mereka sekaligus menjadi komunikator khususnya bagi calon investor mancanegara.
Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Jawa Timur Aris Mukiyono mengatakan gelaran EJI 2020 digadang dapat mendorong peningkatan realisasi investasi.
“Setelah EJI 2020 ini digelar kita akan melakukan tindak lanjut. Salah satunya terkait pembangunan rumah sakit di Tuban. Kita akan komandani supaya syarat-syarat investasinya terpenuhi, kita kawal supaya perencanaan investasinya bisa berjalan kongkrit,” tegasnya.
Ia pun menjelaskan sepanjang tahun 2020 ini, meski digempur pandemi, realisasi investasi di Jatim masih tumbuh positif. Pada periode Januari hingga September 2020, kinerja investasi di Jatim mencatatkan pertumbuhan menggembirakan, yakni sebesar 42,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Realisasi investasinya mencapai Rp 66,49 triliun dengan share PMDN sebesar Rp 47,39 triliun dan PMA sebesar Rp 19,10 triliun. PMA didominasi oleh sektor Industri Kimia di Kabupaten Tuban asal negara Singapura yakni PT. Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia,” lanjutnya.
Bahkan, bila dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di pulau Jawa, pertumbuhan Jatim adalah yang paling tinggi. “Kita berharap dengan EJI 2020 ini, investasi Jatim tahun depan makin terdongkrak,” pungkas Aris. (ST02)