Surabayatoday.id, Sumenep – Pelaksanaan sensus penduduk berakhir hari ini (30 l/9) . Demi akurasi data yang setiap 10 tahun dilaksanakan di seluruh Indonesia, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ingin memastikan semua masyarakat Jatim telah tercatat dan terlayani dengan optimal oleh para petugas sensus penduduk.
Memastikan kondisi tersebut, Gubernur Khofifah pun melihat secara langsung pendataan SP 2020 yang dilaksanakan oleh petugas di Kabupaten Sumenep, Selasa (29/9). “Saya ingin agar masyarakat Jawa Timur dapat tercatat dengan baik. Apalagi sensus ini dilaksanakan sepuluh tahun sekali. Untuk itu, masyarakat harus bisa terdata secara baik dan benar,” ujar Khofifah Indar Parawansa.
Menurutnya, data penduduk setiap 10 tahun akan diperbaharui. Sehingga data yang dimiliki pemerintah menjadi dinamik dan terukur.
“Data itu bergerak dinamis setiap waktu, oleh karena itu perlu diupdate. Penting bagi kita untuk mengetahui update data dari berbagai kebutuhan perencanaan pembangunan agar intervensinya lebih tepat dan akurat,” jelasnya.
Ia mencontohkan, jika 5 tahun lalu belum memiliki anggota keluarga atau anak, maka sekarang, data tersebut mungkin sudah berubah. Misalnya ada yang menikah dan memiliki anak.
Mungkin pula ada yang sebelumnya sewa rumah kini sudah memiliki rumah, punya motor atau mobil dan sebagainya. Sama halnya dengan kepemilikan harta atau aset.
Untuk itu, masyarakat harus memberikan dukungan data terbaru agar peta sosial ekonomi tergambarkan.
“Dengan akan berakhirnya sensus penduduk secara offline pada Akhir Bulan September hari ini, keikutsertaan masyarakat dalam update data sensus penduduk juga harus dioptimalkan,” ungkapnya.
Khofifah menjelaskan, sensus penduduk Indonesia 2020 merupakan pendataan penduduk yang meliputi data jumlah penduduk, agama, pekerjaan, perekonomian dan data lainnya. Maka, dengan adanya data penduduk tersebut diharapkan presisi sebuah perencanaan yang akan dilakukan pemerintah bisa dihasilkan lebih akurat dan tepat sasaran.
“Data yang akurat dan terupdate itulah yang akan menjadi referensi bagi pemerintah dalam merencanakan pembangunan berskala nasional, regional, provinsi, kabupaten/kota, hingga tingkat desa,” urainya. (ST02)