Surabayatoday.id, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri peringatan Hari Guru di Islamic Center, Senin (23/11). Dalam pernyataannya ia menyatakan bahwa selama masa pandemi covid-19, yang signifikan terdampak adalah kegiatan belajar mengajar. Sebab sekolah dilakukan secara daring.
Selain harus berjibaku dengan berbagai dampak dari Pandemi Covid-19 ini, pendidikan di Jawa Timur juga dihadapkan pada permasalahan pendidikan yang harus terus dicarikan solusinya. Ia menyebutkan ada beberapa PR besar pendidikan di Jawa Timur.
Pertama adalah percepatan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur, yang sampai saat ini masih rangking 15 Nasional dengan nilai 71,50. Kemudian juga masih tingginya disparitas (kesenjangan) kualitas pendidikan antar daerah dan antar lembaga, terutama dalam hal pemenuhan standar-standar pendidikan yang telah ditetapkan secara nasional.
“Kondisi ini akan sangat mempengaruhi kualitas lulusan dari masing-masing daerah/lembaga,” tegasnya.
Selain itu juga adanya masalah belum optimalnya kualitas, kuantitas dan sebaran tenaga pendidik/guru. Di samping itu juga belum optimalnya angka partisipasi pendidikan khusus dan layanan khusus untuk anak penyandang disabilitas.
Serta yang tak ketinggalan adalah angka siswa melanjutkan ke perguruan tinggi masih rendah. Baru sekitar 32,3 persen untuk lulusan SMA, dan 20 persen untuk SMK yang melanjutkan ke perguruan tinggi.
Karena itu, ia menerangkan melalui misi Jatim Cerdas yang merupakan bagian dari Nawa Bhakti Satya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki komitmen yang tinggi terhadap pembangunan pendidikan ini. Dalam RAPBD tahun 2021, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah merencanakan anggaran sebesar Rp “11,868 triliun untuk membiayai sektor pendidikan.
“Itu artinya setara 51,74 persen anggaran akan digunakan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Jawa Timur,” katanya kembali.
Namun ia mengapresiasi bahwa justru di tengah pandemi, banyak prestasi yang diraih Jawa Timur. Ia menyebut salah satu prestasi yang membanggakan yang baru diraih Jatim adalah juara umum Kompetisi Sains Nasional.
“Alhamduillah, dalam kondisi seperti ini, anak-anak kita siswa-siswi di Jawa Timur, bisa mengukirkan prestasi terbaiknya, salah satunya yang ditunjukkan berupa Provinsi Jawa Timur menjadi juara umum pada ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) tahun 2020,” kata Khofifah.
Juara umum ini diraih setelah Jatim memperoleh 70 medali yang terdiri dari 19 medali emas, 24 perak, dan 27 perunggu. Khofifah mengatakan hal tersebut tak lepas dari peran guru yang terus membimbing siswa Jatim untuk terus berprestasi di berbagai level.
Menurut dia, prestasi ini sangat.mengesankan. Sebab Jatim telah mewujudkan mimpi dunia pendidikan Jawa Timur untuk menjadi juara umum KSN setelah menunggu 18 tahun sejak aktif mengikuti kompetisi tersebut mulai tahun 2002.
“Saya meyakini sepenuhnya, bahwa prestasi anak-anak kita tersebut berkat bimbingan dan asuhan para guru yang dengan penuh dedikasi mendapingi anak didiknya sehingga mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam berbagai kompetisi,” tambah Khofifah. (ST02)