Surabayatoday.id, Surabaya – Langkah pencegahan covid-19 tak henti dilakukan Pemkot Surabaya. Meskipun jumlah pasien semakin landai, namun pemkot justru tetap gencar mendatangi tempat keramaian untuk mendeteksi dini covid-19 dengan tes swab secara masif.
Setelah beberapa waktu lalu jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya melakukan swab masal di kawasan perbatasan kota, kali ini testing digelar di lingkungan industri, hotel dan mal. Meski sebelumnya sudah pernah dilakukan, kegiatan serupa digalakkan kembali.
Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita, mengatakan tes swab yang dilakukan di kawasan mal sejak awal November sudah mencapai 5.082 spesimen. Dia merinci, dari angka itu hasil yang sudah keluar berjumlah 4.328 pasien.
“Untuk hasilnya pasien yang negatif 4.134 karyawan atau 81,35 persen. Kemudian untuk yang terkonfirmasi 130 orang karyawan,” ujarnya.
Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita, mengungkapkan angka lebih dari lima ribu pasien yang di swab itu merupakan total kumulatif seluruh mal se-Surabaya. Bahkan dia menyebut sampai Senin (23/11) pelaksanaan swab sudah berlangsung di kawasan Surabaya selatan dan pusat.
“Totalnya khusus dua mal itu ada 435 karyawan. Sekarang masih sedang menunggu hasil,” paparnya.
Feny menambahkan swab berikutnya akan menyasar kepada siswa-siswi pelajar SMP untuk persiapan proses belajar mengajar tatap muka. Ia berharap meskipun kondisi sudah dapat dikendalikan, namun meminta agar masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan (prokes).
“Mudah-mudahan dari gencarnya swab yang kami lakukan secara istiqomah ini pandemi Covid-19 akan segera hilang dari bumi Surabaya,” jabarnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga mengatakan setiap hari rata-rata, Dinkes Surabaya telah melakukan testing kurang lebih sekitar tiga ribu spesimen. Menurut dia, ini menjadi penting untuk dilakukan meskipun Covid-19 sudah dapat dikendalikan namun tak berarti testing diberhentikan.
“Kemarin kita sudah lakukan di warga perbatasan kota. Sekarang kita fokus ke hotel, pertokoan dan mal. Jadi bukan berhenti, kita terus lakukan testing yang jumlahnya ribuan,” kata Risma.
Presiden UCLG ASPAC ini menjelaskan, untuk mekanisme pelaksanaan swab di mal yakni, jika jumlah karyawan yang di swab kurang dari seratus orang maka, mereka yang akan datang ke puskesmas terdekat dari mal itu. Sedangkan apabila karyawan yang akan di swab jumlahnya lebih dari seratus orang, maka petugas lah yang akan mendatangi mal tersebut dan menggelar swab di lokasi.
“Kita tidak menunggu pasien. Tapi kita masih dan terus melakukan swab,” tegas dia. (ST01)