Surabayatoday.id, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memantau aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law, Selasa (10/11). Bahkan kali ini Risma langsung turun di sekitar lokasi aksi massa di depan seberang Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Bersama Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo, dan beberapa pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Risma memantau aksi itu dari seberang jalan. Sejak pukul 16.00 WIB, Risma sudah terlihat di sekitar lokasi.
Lalu sekitar pukul 17.00 WIB, Risma benar-benar turun. Ia berjalan menghampiri massa selama beberapa menit. Sambil bawa karung, ia berjalan lalu memunguti sampah.
Risma pun kemudian berdialog dengan dua orang di antara mereka. Saat itu, dua orang ibu-ibu mengadu ke Risma terkait permasalahan tanahnya yang ada di wilayah Surabaya utara.
“Saya tahu masalahnya. Aku juga sudah berjuang kirim surat ke mana-mana. Kalau tidak percaya nanti tak tunjukkan suratnya. Aku berani disumpah Alquran kalau aku memang sudah berjuang,” kata Risma.
Menurutnya, ketika aksi unjuk rasa itu belum berakhir, maka petugas dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya belum dapat membersihkan sampah secara total. Jika aksi belum bubar, petugas kebersihan pun belum pulang.
“Sakno (kasihan) mereka. Mereka tukang sapu, tapi kan mereka juga manusia. Makanya terus aku lihat di sini,” pungkasnya.
Akhirnya, hingga pukul 18.00 WIB, para demonstran pun membubarkan diri dengan tertib. Usai demo, jajaran DKRTH langsung membersihkan sampah-sampah di kawasan itu. (ST01)