Surabayatoday, Surabaya – Pemkot Surabaya dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menandatangani nota kesepahaman atau MoU tentang perencanaan, pembangunan dan pengoperasian angkutan perkotaan. Dengan MoU itu, Kemenhub akan memberikan bantuan 150 unit bus operasional ke Surabaya yang akan direalisasikan tahun 2021.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pihaknya sebenarnya meminta sembilan koridor kepada Kemenhub. Jika bantuan bus bisa digunakan untuk sembilan koridor, semua koridor di Kota Surabaya bisa terpenuhi.
“Nanti juga bisa terkoneksi dengan kota-kota penyangga,” katanya.
Presiden UCLG ASPAC ini juga memastikan bahwa sudah memiliki rencana besar untuk transportasi di Kota Surabaya. Namun, rencana besar itu terkendala adanya pandemi Covid-19.
“Karena itu, saya menyampaikan terimakasih banyak karena kami diberi kesempatan untuk menangani transportasi ini dengan bantuan dari Kemenhub,” imbuhnya.
Ia juga sempat menyampaikan analisanya selama pandemi Covid-19. Menurutnya, angka kematian di Kota Surabaya tinggi karena memang banyak pasien yang memiliki penyakit penyerta. Nah, penyakit penyerta itu disebabkan karena kurang gerak, terbukti ketika bekerja mulai dari rumah hingga kantor menggunakan motor atau kendaraan pribadi.
“Makanya saya sampaikan kepada teman-teman Dinas Perhubungan, kita harus berani mengambil lajur untuk angkutan umum dan sepeda, karena kalau naik angkutan umum dia masih perlu berjalan, meskipun hanya 100 meter, tapi dia sudah ada gerak, berbeda kalau naik kendaraan pribadi,” terangnya.
Karena itu, ia meminta kepada Dishub untuk terus menggalakkan sosialisasi pentingnya naik angkutan umum. Ia juga meminta Dishub menyiapkan parkir-parkir sepeda supaya warga Surabaya bisa tertarik untuk menggunakannya.
“Ini semua penting untuk mengubah perilaku itu, sehingga komorbidnya juga bisa berkurang,” pungkasnya. (ST01)