Surabayatoday.id, Surabaya – Jatim terus konsisten melakukan screening dan tracing massif. Guna terus mendukung percepatannya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan layanan rapid test dan swab PCR RS Sheila Medika di Maspion Square, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (19/10).
Ini hal baru menyeiringkan pengendalian Covid-19 di tempat belanja. Sekaligus mengurangi kehawatiran bagi sebagian masyarakat yang takut melakukan rapid test dan swab test.
Layanan ini merupakan hasil sinergi antara RS Sheila Medika, PT. Satu Laboratorium Utama dan PT. Maspion Group yang disediakan untuk masyarakat Jawa Timur. Biaya untuk layanan rapid test Rp 90 ribu. Nilai ini berarti di bawah HET yang oleh Kemenkes ditentukan Rp 150 ribu.
Sedangkan biaya untuk layanan swab PCR Rp 900 ribu. Dengan harga tersebut, hasil dapat diperoleh dengan cepat, yakni sekitar 5 jam, dan paling lama maksimal 1 x 24 jam. Sementara untuk rapid test bisa 15 menit diketahui hasilnya.
Atas kontribusi tersebut, Mantan Mensos menyampaikan terima kasih atas diresmikannya layanan ini. Menurutnya layanan tersebut tentunya juga akan menjadi penguatan dan energi baru bagi masyarakat Jawa Timur untuk mendapatkan layanan kesehatan lebih cepat dan mudah dijangkau.
“Ini adalah sinergitas antara layanan testing covid-19 dengan pergerakan ekonomi. Sinergi ini tentu semuanya berseiring dengan keinginan memberikan layanan kesehatan yang baik bagi masyarakat Jatim seiring dengan pergerakan ekonomi yang harus terus didorong, ” jelas orang nomor satu di Jatim.
Dikatakan, ini merupakan sinergitas yang bisa membantu masyarakat untuk mengakses pemeriksaan Covid-19 dengan suasana mal yang santai. Layanan ini bisa dimanfaatkan bagi masyarakat dari manapun yang sedang di Surabaya, dan Jawa Timur pada umumnya.
“Ini merupakan salah satu upaya memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang bermanfaat apabila disampaikan ke publik, tempatnya sangat mudah diakses dan srategis,” ujarnya.
“Siapa saja yang sedang di Surabaya, di Jatim dapat dengan mudah mengakses layanan rapid test dan swab PCR ini, dalam suasana lebih santai ,” lanjut gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Diterangkan pula, kecepatan untuk mengetahui hasil test juga menjadi hal yang sangat penting. Karena untuk bisa melakukan deteksi dini, bisa melakukan tracing, testing dan isolasi secara cepat sehingga penularan dapat dicegah
“Kuncinya adalah makin cepat tracing, makin cepat testing, makin cepat treatment. Maka makin cepat sembuh. Ini bisa mendukung masyarakat Jawa Timur untuk menuju kondisi yang Aman dan produktif, masyarakatnya sehat dan ekonomi Jawa Timur bisa tumbuh makin sehat,” jelasnya.
Sementara itu, berkat keagresifan screening dan isolasi yang dilakukan telah membantu menurunkan penularan Covid-19, sehingga kasus aktif per hari Senin (19/10) di Jatim tinggal 5,22 persen.
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Jatim, per tanggal tersebut, penggunaan rapid test baik antibody maupun antigen untuk kegiatan screening dan tracing telah tembus 1.010.590 tes. Dengan populasi Jatim sekitar 40 juta penduduk, maka 1 dari 40 penduduk Jatim telah di tes cepat Covid-19 dengan rapid test
Sementara untuk swab test tercatat 436.474 jumlah individu yang diperiksa PCR di Jatim. Dengan populasi Jatim sekitar 40 juta penduduk, maka 1 dari 92 warga Jatim telah di tes Covid-19 dengan swab dan PCR test. Saat ini, Jatim telah memiliki 76 lab baik secara khusus maupun RS yang mampu melakukan pemeriksaan PCR dan 28 tempat yang mampu melakukan TCM. (ST02)