Surabayatoday.id, Surabaya – Rumahnya bakal dibongkar Pemkot Surabaya, namun nenek berusia 82 tahun itu justru tersenyum. Perempuan bernama Yami itu pun malah bersyukur. Padahal dia juga akan diungsikan ke Panti Jompo Griya Weda, Jambangan.
“Matur nuwun. Alhamdhulillah,” ucapnya.
Ada apa? Ternyata pembongkaran rumah yang dihuni nenek Yami ini bukan penggusuran. Sebaliknya, rumah nenek ini bakal direnovasi melalui program ‘bedah rumah’ yang dikerjakan Pemkot Surabaya.
Ceritanya, nenek Yami ini menempati rumah yang tidak layak huni. Nenek Yami ini tinggal di Jalan Mojo Kidul nomor 115, Surabaya. Rumah tempat tinggalnya itu tergolong Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Hal itu didengar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Orang nomor satu di Pemkot Surabaya ini pun meminta jajaran Dinas Sosial Surabaya turun tangan dan membedah rumah Yami.
Karena itulah, Yami mengaku sangat senang. Ia mengaku tidak sabar menanti rumahnya rampung renovasi. “Mugi diparingi lancar sedoyo (Semoga diberi kelancaran semuanya),” katanya.
Soemarni, putri Yami malah tak mampu menahan haru dan tangis bahagia. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengungkapkan rasa syukurnya. Berkali-kali ia mengucapkan terima kasih banyak kepada Wali Kota Risma beserta jajarannya yang telah membantu merenovasi rumah ibunya itu.
“Terima kasih banyak Bu Risma atas bantuannya. Semoga Ibu Risma sehat selalu dan dilindungi Allah SWT,” kata Soemarni.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Suharto Wardoyo mengatakan begitu mendapatkan perintah Wali Kota Risma, ia mendatangi rumah Yami itu. Jajaran Dinsos tiba di rumah Nenek Yami sekitar pukul 07.00 WIB.
Namun, setelah ditelusuri, ternyata nenek tersebut sedang berdagang sayuran di pasar. Akhirnya ia bergegas menuju pasar dan membawa Yami pulang.
“Di situ kami sampaikan bahwa rumahnya akan kami bedah. Lalu kami tawarkan untuk sementara waktu untuk tinggal di Panti Jompo Griya Weda, Jambangan, Surabaya, sembari menunggu rumahnya direnovasi,” kata Suharto Wardoyo.
Anang, sapaan akrab Suharto Wardoyo menjelaskan, saat ini nenek kelahiran Surabaya, 1938 tersebut sedang berada di dalam kamar Griya Weda. Saat tiba di lokasi, ternyata kedatangan Nenek Yami disambut hangat oleh para petugas.
Namun sebelum dibawa ke kamarnya, para petugas terlebih dahulu melakukan pemeriksaan. Mulai dari cek suhu tubuh hingga tensi darahnya.
Setelah itu, nantinya Nenek Yami akan mendapat intervensi berupa permakanan dari Pemkot Surabaya setiap hari. Tidak hanya itu, hingga kini Yami juga telah menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos).
“Untuk intervensi BST sudah beliau terima yang disalurkan melalui Kantor Pos Kebon Rojo. Beliau juga akan menerima bantuan permakanan dari pemkot,” jelasnya. (ST01)