SURABAYATDAY.ID, BOJONEGORO – Pj Gubernur Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mengapresiasi langkah Pemkab Bojonegoro yang menggelar acara Pekan Batik Daerah Budaya Bangsa. Ia menyatakan batik bisa menunjukkan kesetaraan sosial sekaligus sebagai pemersatu bangsa.
Apresiasi tersebut diungkapkan Adhy Karyono saat menghadiri pembukaan Pekan Batik Daerah Budaya Bangsa, di Alun-Alun Kabupaten Bojonegoro, Rabu (5/6). Menurut Adhy, kegiatan yang bertajuk “Batikku, Batikmu, Batik Kita Semua” ini menjadi terobosan baru dalam uri-uri budaya lokal sebagai pengungkit ekonomi dan pelestarian budaya daerah.
Adhy Karyono menuturkan langkah ini sebagai terobosan baru dari Pj Bupati Bojonegoro dan Dekranasda dalam menyajikan Pekan Batik Daerah. “Kami sangat apresiasi. Kegiatan ini selain mengungkit ekonomi Bojonegoro dan melestarikan budaya batik, mudah-mudahan yang dilakukan untuk uri-uri budaya lokal bisa disambut baik, dan batik Bojonegoro tidak hanya terkenal di Jatim tapi juga di Indonesia hingga internasional,” katanya.
Lebih lanjut, Pj Gubernur menjelaskan, batik sudah menjadi warisan dunia dari Indonesia yang diakui oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Hal itu juga sudah ada Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 dengan menetapkan Hari Batik.
“Batik merupakan jati diri Indonesia dan membuat tidak ada strata dalam kehidupan sosial. Tidak ada bedanya. Semuanya jika memakai batik auranya cerah dan setara. Menunjukkan budaya ialah pemersatu dan tidak ada jarak antara kita,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Jawa timur memang terkenal dengan ragam batik. Menurut Pj Gubernur, Kabupaten Bojonegoro selangkah lebih maju dalam Pekan Batik. “Saya memakai Batik Bojonegoro. Bojonegoro memang batiknya cerah dan mudah-mudahan membawa keberkahan untuk kita semua,” tegasnya.
Kabupaten Bojonegoro memang memiliki ragam batik yang dikenal dengan Motif Jonegoroan. Di antaranya motif Mliwis Mukti, Rancak Thengul, Sekar Jati dan motif Sata Gondo Wangi.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur juga mengajak para perajin untuk mendaftarkan karya besar batik untuk kekayaan intelektual yang diciptakan khusus dari Bojonegoro. Sebab, di samping melestarikan budaya juga dapat menjadi potensi karya.
Dalam rangkaian pembukaan Pekan Batik, setelah pengguntingan ronce melati, rombongan berkeliling stand pameran dan berinteraksi dengan para pelaku pameran batik.
Selain pameran batik dari daerah di Provinsi Jawa Timur, dalam kegiatan Pekan Batik Daerah ini juga ada kerajinan lokal, karya UMKM, serta berbagai lomba. Seperti lomba fashion show, workshop, lomba menggambar, lomba putra-putri batik, lomba desain, juga kunjungan wisata daerah. (ST10)





