SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI Usman Kasong membuka KIM Festival di Gedung Balai Pemuda, komplek Alun-alun Surabaya, Jumat (27/10).
Usman Kasong menjelaskan bahwa teknologi itu selalu berwajah ganda, di satu sisi dia mendatangkan kebaikan, mempermudah kehidupan, tetapi di sisi lain teknologi termasuk teknologi digital juga merepotkan.
“Teknologi digital mengatasi masalah ruang dan waktu dalam berkomunikasi, kita bisa berkomunikasi secara cepat mengatasi waktu dan kita bisa berkomunikasi dengan siapapun di manapun mereka berada, itu dia yang kita sebut mengatasi ruang dan waktu,” kata Usman Kasong.
Namun di sisi yang lain, teknologi juga merepotkan. Salah satunya yang paling sering didiskusikan adalah bagaimana media sosial dijadikan sarana untuk menyebarkan hoax ataupun disinformasi. “Dari dua wajah teknologi ini, KIM memegang peran yang sangat penting. Di sisi kebaikan teknologi mungkin harus menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat dengan bahasa masyarakat. Salah satu nilai penting dari KIM adalah mereka berdiskusi dalam kesetaraan namanya komunitas,” ujarnya.
Sedangkan dari sisi buruk teknologi, di sini KIM harus menjadi rumah penjernih. Artinya, KIM harus bisa menyampaikan kepada masyarakat informasi yang benar, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan. Tujuannya supaya masyarakat tahu bahwa info ini benar dan info ini hoax, sehingga diharapkan warga tidak mudah percaya terhadap informasi yang diterimanya.
“Saya menaruh hormat kepada para aktivis KIM yang mau bekerja keras untuk komunikasi publik kepada masyarakat,” pungkasnya. (ST01)





