SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Penghargaan tertinggi pendidikan jenjang SMA kembali digelar di Surabaya, Jumat (16/12) malam. Direktur SMA Kemdikbudristek Winner Jihad Akbar mengungkapkan jika pihaknya memberikan apresiasi tertinggi kepada Dispendik Jatim yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Sebab, memberikan wadah kompetensi siswa diberbagai bidang baik seni, olahraga serta bidang spesifik kekinian yg dibutuhkan industri 4.0 dan era distrupsi. Juga berkaitan dengan kesuksesan peserta didik.
“Provinsi Jatim dikenal di tingkat nasional memiliki prestasi luar biasa. Salah satunya, melalui OSN (sekarang KSN) dan OPSI yang menjadi juara umum dan beberapa tahun terakhir provinsi Jatim mendominasi juara umum,” terangnya.
Selain prestasi, Winner Jihad Akbar juga menyebut Jatim memiliki segudang program inovatif. Salah satunya program SMA Double Track yang memberikan wadah bagi siswa yang mempunyai minat bakat dan kewirausahaan.
“Berkat inovasinya ini banyak provinsi lain yang terdorong mengikuti jejak serupa untuk mengatasi persoalan lulusan SMA yang menjadi pengangguran. Rupanya cukup banyak lulusan SMA yang tidak banyak ke perguruan tinggi,” sebut dia.
Winner juga mengungkapkan kegiatan ini bukan hanya sekedar penangkal, dan penentuan pemenang untuk mengalahkan rekan lain. Tapi justru menjadi sarana pengembangan diri dan bekreasi.
“Tapi ingat adik-adik tetap mengedapankan karakter, etika, akhlak dan kepatuhan aturan. Semoga adik-adik pemenang tidak cepat puas. Karena SMA Awards bukan tujuan akhir. Jadikan pemicu untuk berprestasi lagi. Bagi yang belum menang, jangan takut. Karena ini pengalaman untuk memperbaiki diri. Jangan takut gagal atau salah. Banyak orang suskses lebih dulu mengalami kegagalan,” pesan Winner dalam sambutannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menyebut SMA Awards ini sebagai wadah pengembangan kapasitas dan kreatifitas siswa. Antusias siswa pun cukup tinggi. Yakni sebanyak 17.304 pelajar se Jawa Timur mengikuti 35 bidang lomba untuk memperebutkan penghargaan SMA Awards. Jumlah tersebut kata Wahid, meningkat signifikan jika dibanding tahun lalu yang hanya 14.903 pelajar.
“Ini membuktikkan bahwa siswa-siswi kita menyukai kompetisi. Dan kita mewadahi itu untuk mengembangkan kualitas mereka dalam mengukir prestasi,” ujarnya.
Wahid menambahkan penghargaan insan pendidikan jenjang SMA ini untuk menggali potensi akademik dan nonakademik siswa serta inovasi sekolah.
Selain itu, memberikan pengalaman yang inspiratif dalam mencapai prestasi. Kolaborasi SMA juga ditekankan dalam penghargaan ini baik negeri ataupun swasta dengan keberagaman dan keunggulan yang dimiliki masing-masing sekolah.
“Acara ini juga sebagai unjuk bakat minat dan inovasi sekolah dalam meningkatkan kapasitas dan kompetensi siswa. Serta mempererat persahabatan, persatuan dan kesatuan lembaga SMA di Jatim baik negeri atau swasta dengan karaker tingkat keterampilan dan budaya berbeda,” tandasnya.
Ditambahkan Wahid, di sela-sela kegiatan penghargaan tersebut, Dinas Pendidikan Jatim juga memberikan penghargaan kepada mantan Kepala SMAN 5 Surabaya, Sri Widiati yang telah mengabdi selama 11 tahun. Tidak dimutasinya Widi sebagai Kepala sekolah karena perannya yang mampu menjaga eksistensi SMAN 5 Surabaya menjadi sekolah yang unggul dibidang akademik.
Penghargaan juga diberikan kepada Kepala SMAN 3 Malang Asri Widiapsari atas dedikasinya dalam menjadikan SMAN 3 Malang sebagai sekolah unggulan yang luar biasa, kondustif dan inisiatif.
Kedua kepala sekolah tersebut mampu membangun kondisi sekolah seperti rumah kedua bagi siswa, sekaligus mampu membangun siswa bangga dengan prestasi sekolahnya, sehingga semuanya berpacu meraih prestasi. (ST02)





